Mengakhiri Orientasi Jawa Sentris tentu Pemerintah memiliki keinginan untuk membangun lebih merata. Pemerintah mulai memperhatikan pembangunan Insfrastruktur di luar jawa; mulai dari daerah perbatasan/pinggiran, desa hingga daerah terpencil.
Membaca Nawacita yang berisi 9 program Pemerintahan Jokowi-JK, kita akan menemukan bahwa pembangunan negeri ini menjadi prioritas. Hal ini bisa dilihat dari poin ke-3, 6 dan 7 yang saling berhubungan jika dikaitkan dengan Indonesia Sentris.
Indonesia Sentris adalah pembangunan Indonesia yang lebih merata mulai dari pinggiran dan tak hanya terpusat di Jawa saja. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan stigma Indonesia hanya dibangun di Jawa saja atau ketimpangan yang terasa di luar jawa. Pembangunan Infrastruktur berbasis Indonesia Sentris sangat membantu meningkatkan daya saing, potensi ekonomi, wisata, budaya dan lain sebagainya yang dimiliki kekayaan daerah.
Menurut data Dana sebesar Rp 313,5 triliun digelontorkan pemerintah untuk membangun infrastruktur secara merata di seluruh Indonesia pada 2016. Harapannya, ketika semua itu sudah rampung, jarak dan ketimpangan antara Indonesia Barat dan Indonesia Timur, kian dekat. Sehingga kemajuan bersama dapat lebih cepat terwujud. Pada tahun 2015 total investasi di Jawa yang sebesar Rp297 triliun masih lebih besar dibandingkan luar Jawa yang sebesar Rp249 triliun. Namun kenaikan di luar Jawa mencapai 25% (dari Rp200 triliun di tahun 2014) dibandingkan Jawa yang mencapai 13% (dari Rp263 di tahun sebelumnya).
Melihat data kenaikan investasi di luar Jawa ini, pembangunan Infrastruktur Indonesia Sentris mulai terasa. Hal ini berarti pembangunan di luar jawa sudah meningkatkan dan memunculkan potensi ekonomi yang lebih baik. Sehingga diharapkan bisa berdampak pada membaiknya tingkat hidup masyarakat di daerah dan juga secara nasional. Semoga Pembangunan Infrastruktur Indonesia Sentris Terus berlanjut untuk Indonesia Kerja yang lebih Adil, Beradab dan Sejahtera. [SH]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H