Siapakah yang salah dalam hal ini? Pembeli yang telat belinya jika harga yang tertera di Iklan Facebook adalah harga promo atau Elevenia sendiri karena tetap melakukan Iklan Promo padahal batas produk promonya sudah habis?
Pembeli tentunya harus lebih cermat, meski ada unsur tertarik dengan harga “miring” yang ditawarkan dan bersedia meng-klik Iklan tersebut dan masuk ke Website Elevenia untuk melanjutkan minat beli-nya. Namun, perlu pertimbangan dengan baik untuk melanjutkan dengan pembayaran jika harga yang ditawarkan ternyata tak sama.
Elevenia juga sangat perlu memperbaiki sistem Iklan Facebook-nya. Jika memang harga berubah, tentu harus dirubah dalam materi iklan agar tak ada istilah jebakan pembeli. Atau dalam iklan ditulis Promo hanya untuk 10 (jika terbatas untuk 10 pembeli). Namun alangkah bijaknya dalam memberikan materi iklan di Facebook harus lebih hati-hati agar terhindar dari penipuan. [SH]
Bacaan Penting Lainnya:
- Harga BBM Berubah tiap Tanggal 1 atau 15, Rakyat Makin Kreatif?
- Tiap Orang Punya Alergi Makanan Tertentu?
- Hypno Teaching, Memaksimalkan Hasil Proses Belajar-Mengajar dengan Hipnoterapi
- [PUISI] Diam untuk Sesaat
- Buku: Jiwa-jiwa Keikhlasan dan Perjuangan
- Punya Kartu Kredit harus dengan Menipu?
- Masih Ada Celah Calo di Pengurusan Paspor?
- Tanya Gaji di Awal Seleksi Pekerjaan, Etiskah?
- Menyelamatkan Jiwa Melalui Media Sosial
- Sistem Multi Level Marketing (MLM) bisa Jebol?
- KPI Lambat Tanggapi Aduan?
- Produk dengan Bintang Iklan Asing Lebih Menarik?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H