Mohon tunggu...
Selamet
Selamet Mohon Tunggu... Wiraswasta - Indonesia

Manusia yang ingin SELALU menulis segala sesuatu yang BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saat si-Mbah Mulai Belajar Sembahyang

9 April 2012   08:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:50 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mbah mulai belajar Sembahyang? Hati saya merasa semangat bercampur senang mendengarnya. Tepat kemarin saya berkunjung ke tempat Mbah putri hingga pulang tadi siang. Mungkin bagi sebagian orang mengingat Tuhan bisa dengan berbagai macam cara, namun sebagian yang lain melakukannya dengan cara yang telah ditetapkan Tuhan hingga meramaikan pula tempat Ibadah.

Mbah Putri saya tergolong sudah cukup berumur menjalani hidup ini, ditambah lagi beberapa waktu yang lalu (sekitar 2 bulanan) ditinggal oleh Mbah kakung (pria). Hidup memang harus dijalani dengan lika-likunya, dahulu beliau berdua sempat masuk agama Hindu lalu beberapa tahun yang lalu dengan iktikad baik dari anak-anaknya akhirnya dimasukkan agama Islam.

[caption id="attachment_170730" align="aligncenter" width="350" caption="Berdoa (doc.indahnyahidupku)"][/caption]

Menginjak beberapa pekan setelah meninggalnya Mbah kakung, Mbah putri mulai mempelajari agama lebih mendalam. Salah satunya dengan mempelajari bagaimana menyembah Tuhan melalu Sholat/Sembahyan karena sejak dahulu memang kurang memperhatikan hal ini. Hal ini dapat dimaklumi atau tidak oleh kita semua, bahwa tingkat pengertian akan agama hingga terlaksananya perintah ritual agama dalam kehidupan masyarakat Indonesia memang berbeda tiap orang meski sudah berumur dan telah mendapat Syiar akan agama. Hal itu pula yang terjadi pada sebagian besar keluarga yang saya temui, dahulu pelajaran agama yang kurang membuat ikhwal tersebut tak diperhatikan. Hingga datanglah masa saat ini dimana Syiar agama menyisip dalam budaya masyarakat mulai mencuat.

Saya menjadi imam Sholat Shubuh dengan makmum ibu dan Mbah Putri tadi pagi merasakan kegembiraan tak ternilai serta Syukur tak terhitung pada Tuhan karena Mbah mulai mengenal Tuhan dengan melakukan ritual keagamaan. Sholat sebagai tiang agama mulai dilaksanakan, meski memang perlu bimbingan keluarga yang lebih dahulu mengerti. Sebuah Pesan nan Indah untuk kita semua untuk mempelajari agama mulai saat ini agar hidup kita mulai tertata dengan baik melalui ajaran agama. Mungkin ada rasa malu, canggung atau apalah yang ada dalam diri si Mbah, namun saya sangat salut akan perubahan lebih baik Mbah. Semoga Tuhan selalu memberikan Petunjuk-Nya kepada kita semua untuk mengenal-Nya, Menjalankan Perintah-Nya dan tentunya selalu Lebih Baik dengan bertambahnya Waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun