Mohon tunggu...
Selamet
Selamet Mohon Tunggu... Wiraswasta - Indonesia

Manusia yang ingin SELALU menulis segala sesuatu yang BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Money

Etika Bisnis yang Luntur Karena Teknologi

10 Juli 2011   23:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:47 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ethic business,Etika Bisnis,ethic bussiness,selamet hariadi

Bagaimanakah anda melihat bisnis saat ini? Era yang Global dan cenderung kompleks malah terlihat sebagai era yang melunturkan beberapa perihal bisnis yang penting bagi manusia. Apakah itu? Berikut gambaran yang saya bisa temukan:

1.ProsesTransaksi Pedagangan

Proses Perdagangan adalah proses dimana ada pemberi dan yang diberi “barang motif” dagang. Dalam hal ini perdagangan adalah dalam arti yang luas yang misalnya jual-beli, sewa-menyewa hingga meliputi tukar guling dalam bisnis perdagangan.

Transaksi perdagangan adalah hal yang wajar terjadi dalam kehidupan antar manusia. Transaksi adalah sebuah ikhwal yang dilakukan oleh 2 belah pihak. Sedang perdagangan adalah hal yang dimana ada saling terjadi pertukaran dalam bentuk maupun sifatnya. Jadi perdagangan bisa dimaksudkan pada barang yang bersifat konkret maupun barang yang bersifat abstrak ataupun yang disifati.

Proses perdagangan yang bisa dibilang hilang karena adanya teknologiadalah proses interaksi antar manusia yang tidak seperti dahulu, yakni hilangnya etika atau norma interaksi. Yang hilang disini adalah kehilangan rasa saling mengenal antar pelanggan dan konsumennya ataupun dengan sang producen barang. Hilanganya rasa sling mengenal menyebabkan hilangnya pula pola silaturrahmi antar pelaku transaksi perdagangan.

Padahal kalau kita tilik lebih dalam silaturrahim adalah hal yang penting dalam penyelenggaraan proses transaksi perdagangan. Seperti dalam Islam bahwa silaturrahim bisa mendatangkan rezeki.

Proses tatap muka dapat membuat kita makin enak dalam melakukan tawar menawar dalam suatu transaksi di perdagangan. Terputusnya sistem ini mengakibatkan proses yang berlangsung kadang akan mengalami miss understanding.

[caption id="" align="aligncenter" width="384" caption="sumber: globalbusinessperspectives.com"][/caption]

2.Proses Jaringan Sosial

Dalam teori umumnya Jaringan Sosial adalah suatu wadah untuk melakukan aktivitas sosial yang ditujukan untuk memperkuat atau menambah kepercayaan dan keakraban antar pelaku kehidupan sosial kemasyarakatan. Jaringan sosial merupakan sebuah rangkaian atau hubungan orang per orang sehingga menimbulkan sebuah jaringan yang besar untuk melakukan proses komunikasi sosial yang baik.

Proses Jaringan sosial saat ini sedikit atau banyak sangat mengurangi aktivitas kita dalam berinteraksi antar lawan bicara kita. Orang-orang sekarang lebih suka berkomunikasi lewat situs jejaring sosial daripada berkunjung atau melakukan silaturrahim untuk melakukan proses dalam sosial kemasyarakatan.

Jaringan dalam sosial sekarang memang sekain membesar, namun kurangnya saling mengenal yang menimbulkan kurangnya keakraban antar anggota dalam jaringan sosial tersebut.

Mungkin itulah yang dapat saya sampaikan kali ini untuk semuanya. Terima Kasih, semoga bermanfaat dan selamat Berkarya para Kompasianer!

Salam Senyum Kompasiana… :)

Selamet Hariadi, Be Best Together!

.

Silahkan memberi KOMENTAR Terbaik Anda serta NILAI pada Tulisan ini.

Harus Baca Juga:

  1. Tips Mudah & Jitu Mendapat Ide MENULIS
  2. Cara Efektif Mendapatkan Investor
  3. APLI & Bisnis Multi Level
  4. Jangan Merasa Rendah Indonesia!
  5. apa itu Filsafat Jiwa?
  6. Android? Apaan sih?
  7. Kiat agar Lingkungan Jadi “Sahabat” Kita
  8. Pola Pemahaman Masyarakat dalam BerAgama
  9. Dari Partai Bangkai ke Partai Emas?
  10. Trik Jitu Menulis Secepat Kilat
  11. Membuat Iklan yang Cerdas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun