Mohon tunggu...
Selamet afrian
Selamet afrian Mohon Tunggu... Penulis - Saya Mahasiswa Prodi Filsafat

Berkarya Tanpa Batas

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Wabah Pandemi Corona Perspektif Tasawuf Falsafi

1 Juli 2020   10:00 Diperbarui: 1 Juli 2020   10:08 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

                            

                              Oleh : Selamet Afrian
                                            

             Email:  selametafrian24@gmail.com
       

                                         Abstrak
Covid-19 atau yang biasa sering kita sebut virus corona, saat ini sedang menjadi perbincangan khalayak umum. Bukan hanya di negera kita Indonesia saja, akan tetapi juga di seluruh penjuru dunia. Virus yang pada awalnya muncul di provinsi Wuhan,China pada akhir tahun 2019 tersebut, saat ini sudah menyebar hampir disetiap negara di belahan penjuru dunia, karena proses penyebarannya virus tersebut sangat cepat, maka tak heran di Indonesia pun yang mana pada awal masuk di negara kita tepatnya pada awal bulan Maret 2020, hingga sampai saat ini. Dari hari kehari progresnya sangat meningkat dari mulai angka seseorang yang dinyatakan positif, angka kesembuhan, dan hingga angka kematiannya pun dari hari kehari mengalami penambahan. Hal tersebut merupakan hal yang sangat mengkhawatirkan bagi kita semua, bahkan dalam hal ini labelnya sudah di tetapkan menjadi wabah pandemi, dan bukan hanya sebagai suatu penyakit semata. Hal tersebut semata-mata karena melihat proses penyebaran dan segi penularannya yang selalu bergerak cepat, dan juga dikarenakan disisi lain virus tersebut merupakan virus yang mematikan, terlebih lagi hingga saat ini belum di temukan suatu obatnya. Beberapa usaha penanganan yang telah diberikan oleh pemerintah pun sebagian sudah dilakukan, dari mulai penerapan pola hidup sehat dan pola hidup bersih guna memperbaiki dan menambah daya imun tubuh, bekerja dari rumah, belajar dari rumah, rajin mencuci tangan, penyemprotan disinfektan, pemberlakuan social distancing, fisical distancing, penangan aktif yang selalu di lakukan setiap hari bahkan hampir tanpa henti dari para tim medis yang merupakan garda terakhir dalam hal ini, selain kita semua yang merupakan garda terdepan, dan hingga sampai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang saat ini sudah mulai di berlakukan, salah satunya di ibu kota Jakarta, dan akan disusul oleh Kota Bogor, Depok, Bekasi, dan mungkin juga dilakukan oleh kota-kota yang lainnya di Indonesia.....
Kata-kata kunci: persepsi tasawuf dalam, menangani, menyikapi,wabah pandemi.  

                                        Abstract
Covid-19 or what we commonly call the corona virus, is currently a public conversation. Not only in our country, Indonesia, but also in all corners of the world. The virus that initially appeared in Wuhan province, China at the end of 2019, has now spread to almost every country in the corners of the world, because the process of spreading the virus is very fast, it is no wonder in Indonesia which at the beginning entered our country precisely at the beginning of March 2020, until now. From day to day the progress has greatly increased from the start of a positive number of people, the cure rate, and even to the death rate from day to day has increased. This is a matter that is very worrying for all of us, even in this case the label has been designated as a pandemic outbreak, and not just as a disease alone. This is solely because of seeing the process of spread and terms of transmission which is always moving fast, and also because on the other hand the virus is a deadly virus, even more so until now there has not been found a cure. Some of the handling efforts that have been given by the government have also been carried out, from starting the application of healthy lifestyles and clean lifestyles to improve and increase the body's immune power, working from home, learning from home, diligently washing hands, spraying disinfectants, applying social distancing, physical distancing, active handlers who are always doing every day even almost without stopping from the medical teams who are the last guard in this case, besides all of us who are the front guard, and up to the Large Scale Social Restrictions (PSBB) which have now begun implemented, one of which is in the capital city of Jakarta, and will be followed by the City of Bogor, Depok, Bekasi, and possibly other cities in Indonesia as well.....
Keywords: Sufism perception in dealing with, responding to,pandemic outbreaks.
Pendahuluan

          Penyakit adalah salah satu kondisi keadaan tubuh kita dimana sedang dalam keadaan tidak normal (Abnormal) tertentu yang secara negatif mempengaruhi sistem kerja tubuh kita, walaupun hanya salah satu sistem tubuh kita yang mengalami masalahnya, namun secara tidak langsung bagian sistem tubuh kita yang lainnya pun secara otomatis merasakan dampaknya dari keadaan tersebut. disisi lain penyakit sendiri dapat dikatakan ataupun sering dikenal sebagi kondisi dalam hal medis yang selalu berhubungan dengan suatu gejala-gejala dan juga tanda klinis tertentu. 

 
         Dalam dunia medis penyakit sendiri telah diklasifikasikan atau telah di golongkan atas beberapa jenis-jenis yang masuk ke dalam penyakit tersebut. Kita pasti sudah mengetahui beberapa yang tergolong ke dalam jenis-jenis penyakit seperti Typus, Diare, Demam Berdarah, Flu Burung, Flu Babi, TBC, Meningitis, Kanker, dan lain sebagainya. Beberapa jenis-jenis penyakit tersebut merupakan jenis-jenis penyakit yang sering kita lihat, dan kita temukan dewasa ini. Dan sebenarnya bila kita lihat kebelakang bahwasanya jenis-jenis penyakit sudah ada sejak dari dahulu kala, bahkan dalam hal ini penyakit pun selalu mengalami suatu perkembangan, dan selalu saja ada kasus jenis penyakit-penyakit baru setiap masa atau setiap tahunnya. Bahkan tidak jarang pula ada jenis penyakit pada masa lalu yang dikemudian hari muncul kembali dengan gejala-gejalanya yang tidak jauh berbeda, akan tetapi hanya penyebutan istilah dari jenis penyakit tersebut saja yang berbeda atau mengalami perubahan.


         Dari jenis-jenis penyakit yang telah disebutkan diatas sendiri ada suatu jenis penyakit yang disebabkan oleh suatu virus dan disisi lain juga ada suatu jenis penyakit yang disebabkan oleh suatu bakteri. Sama halnya dengan situasi dan kondisi yang saat ini kita warga dunia sedang mengalaminya yakni, suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengan nama virus corona (covid-19) dimana covid-19 ini telah di cap oleh WHO atau badan kesehatan dunia sebagai suatu wabah pandemi yang bersifat global. Dimana yang menjadi perhatian bagi kita warga dunia bahwasanya virus tersebut tidak pandang bulu, tidak memilih siapapun baik itu anak-anak, remaja, orang dewasa, orang tua, seorang raja, presiden, orang kaya, orang pintar (ilmuwan) dan lain sebaginya. Semua orang bisa saja berkemungkinan terkena atau terserang virus tersebut. Namun disisi lain sebenarnya kita pun dalam hal ini tidak mengalami suatu kepanikan yang luar biasa, dikarenakan bila kita menilik sejarah pada masa lalu pun sebenarnya wabah virus sudah ada, seperti salah satu diantaranya adalah virus flu di Spanyol dan virus ebola di Afrika. Dan bukannya setiap hari pun kita selalu hidup berdampingan dengan virus, bahkan juga dengan bakteri. Namun mungkin yang mengakibatkan kita menjadi sangat panik itu karena dalam hal ini cakupan wabah pandemi yang bersifat global. Berbeada dengan wabah virus yang sudah terjadi di tahun-tahun sebelumnya yang hanya mencakup sebagian daerah atau wilayah saja, dan sistem penyebarannya pun tidak sangat massif seperti belakangan ini kita warga dunia alami.


       Disisi lain dengan adanya wabah pandemi covid-19 yang bersifat global dan sistem persebarannya yang sangat masif, dan setiap harinya selalu terdapat kasus yang tidak menentu jumlahnya ini. Kadang banyak dan kadang pula sedikit, kadang mengalami kenaikan dan kadang pula mengalami penurunan kurva. Namun sebaiknya kita pun tidak selalu setiap saat mengalami kepanikan-kepanikan yang luar biasa akibat peristiwa fenomena tersebut, melainkan alangkah baiknya kita selalu waspada dan menerapkan protokol-protokol kesehatan yang telah di cetuskan oleh pihak-pihak terkait. Seperti pemerintah, tim medis, gugus terkait penanganan, para pakar ahli di bidang terkait, para ualama atupun pemuka agama lainnya, ilmuwan, dan lain sebagainya. Yang mana beberapa diantaranya dengan menerapkan pola hidup sehat, pola hidup bersih, melakukan upaya-upaya yang dapat meningkatkan daya imun tubuh, menerapkan social distancing, menerapkan fisical distancing, menggunakan masker, diupayakan agar tidak keluar rumah apabila hal tersebut tidak sangat-sangat penting sekali, dan upaya-upaya yang lain sebagainya. Disamping itu banyak juga pendapat-pendapat atau persepsi-persepsi seseorang terkait dengan cara menangani dan cara menyikapi kondisi wabah pandemi covid-19 saat ini, bahkan bukan hanya pendapat atau persepsi orang khalayak umum saja, namun disisi lain seperti para agamawan (ulama, sufi, fuqaha, mutakalimin, mufasir), public figure, politikus, ekonom, pengusaha, psikolog, filsuf, para ilmuwan lain terutama yang ahli dalam bidang terkait dengan hal ini, dan lain sebagainya, pun memberikan persepsi, pendapat, tanggapanya terkait dengan peristiwa atau fenomena yang sedang terjadi sekarang ini. Maka dalam hal ini penulispun akan sedikit mencoba memaparkan terkait dengan bagaimana pandangan perspektif tasawuf dalam menyikapi dan menangani wabah pandemi covid-19 ini.

Telaah Dibalik Ujian

       Ujian merupakan suatu tahap yang dialkukan oleh makhluk Allah SWT, terutama oleh manusia untuk mencapai ekstase (tingkatan) kelas dengan usaha tertentu. Hal tersebut menggambarkan sangatlah jelas bahwa Allah SWT memberikan ujian tersebut bukan semata-mata hanya sebagai alat untuk mengetes kita saja, tetapi disisi lain dengan ujian tersebut bahwasanya Allah SWT sedang sangat memperhatikan kita, sedang dekat-dekatnya dengan kita. Yang mana ketika ujian tersebut telah berhasil kita capai dan telah selesai kita lakukan dalam hal ini dijalani, maka untuk kemudian hasilnya adalah kita mendapatkan ekstase capaian kelas satu tingkat, dalam hal ini derajat kita akan diangkat oleh Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun