LAMONGAN - Pertanian hortikultura semakin diminati oleh petani muda di Lamongan, terutama dalam budidaya melon. Sekelompok petani muda di Desa Rancangkencono, Kecamatan/Kabupaten Lamongan, berhasil mengembangkan melon varietas Kinasih dan Ceria dengan karakter milenial yang suka bereksperimen.Para anggota Karang Taruna Rancangkencono menggunakan metode rumah kaca (green house) untuk mencapai panen lebih dari 1 ton pada Minggu (16/6/2024), dengan kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.Â
Di lahan seluas 400 meter persegi, mereka menanam 1.000 bibit melon menggunakan media sekam dalam polybag.Kepala Desa Rancangkencono, Dedi Sumantri, menyatakan bahwa unit usaha green house ini sepenuhnya dikelola oleh karang taruna setempat. Usaha ini diharapkan mampu mengembangkan potensi pertanian hortikultura desa. Menurutnya, metode rumah kaca ini telah berhasil mendorong regenerasi petani muda di desa tersebut.
Dengan waktu tanam 70 hari, metode ini mencapai kadar manisan 13 persen, yang layak untuk distribusi ke toko atau supermarket. Pada panen perdana ini, mereka menghasilkan 1,02 ton melon yang dipasarkan secara langsung kepada masyarakat dengan sistem petik sendiri lalu bayar. Panen selanjutnya akan didistribusikan ke pasar-pasar, jelas Joko, ketua pengelola green house Eco Pilar Hijau.
Joko juga menjelaskan bahwa varietas melon Kinasih dan Ceria unggul dalam kemudahan perawatan, ketahanan terhadap hama, masa panen yang lebih pendek, serta mudah dikembangkan. Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, yang hadir dalam acara panen raya, menekankan pentingnya regenerasi petani untuk menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan produksi pertanian. Dia juga mengungkapkan bahwa lebih dari 200 green house telah beroperasi di Lamongan, menandakan antusiasme generasi muda terhadap pertanian modern.
Yuhronur berharap green house Eco Pilar Hijau di Desa Rancangkencono dapat terus berkembang dan bertransformasi menjadi pusat agrowisata dan wisata edukasi di Lamongan.