Mohon tunggu...
Sela Maulia JA
Sela Maulia JA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

I'm Sela Maulia, 19 years old girl. Joining Debate English Club UBBG, I'm not good at English but oke. Exchange student in the Indonesian University of Education. Writing is not my hobby and my hobby is looking for my hobbies.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegiatan Inspirasi Modul Nusantara Kelompok 2 PMM 2 UPI Bandung

27 Desember 2022   01:05 Diperbarui: 27 Desember 2022   01:13 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada kegiatan inspirasi tanggal 19 November 2022, kelompok 2 PMM2 UPI  mengunjungi sebuah galeri seni milik Popo Iskandar (kini telah diwarisi oleh Pak Anton) yang berisi lukisan-lukisan legendaris dari seorang seniman asal Indonesia. Beliau identic dengan lukisan "Kucing" bermata hijaunya yang ia buat, namun beliau tidak hanya melukis kucing, tetapi sebenarnya binatang-binatang lain dan motif lain pun sudah banyak yang ia buat, seperti batu-batuan, lautan, kebun bambu, bunga, ayam, banteng, harimau, dll.   

Popo Iskandar adalah seorang seniman lukis yang sangat terkenal di Indonesia, beliau juga seorang tokoh pendidik seni tanah air, kritikus Sastra Sunda dan penulis esai yang handal.  Lukisan beliau yang paling terkenal menurut Pak Anton (anak Popo Iskandar) mengungkapkan bahwa lukisan yang berjudul "Kucing" (1975), menjelaskan sedikit tentang karakter yang pernah diciptakan dengan tema objek binatang. Karya-karya luarbiasa yang telah bersinar sampai ke Eropa dan menggelar pameran tunggal di Den Haag, Belanda pada tahun 1976.

Kegiatan inspirasi ini melibatkan anak bungsu dari seorang seniman tersebut yaitu Bapak Anton yang telah mewarisi galeri milik ayahnya. Griya Seni (GPSI) kini telah menjadi Museum Seni tersebut berisi karya-karya dari Bapak Popo Iskarndar (Alm) sendiri merupakan bekas rumah peninggalannya. 

Saat diwawancarai, Bapak Anton mengungkapkan bahwa beliau sangat bangga terhadap ayahnya tersebut karena setiap karya yang ia buat sangat berkesan baginya walaupun kini sang ayah telah tiada. Ketika Bapak Anton selaku narasumber diberi pertanyaan tentang bagaimana Alm Popo Iskandar menanggapi tentang komentar-komentar yang menyuduti karyanya. Beliau pun menjawab bahwa ayahnya memang menggambar hal yang sederhana namun dia duluan yang menemukan ide tersebut.

Maksudnya jika orang lain berpendapat kalau karya lukisannya itu hal yang biasa dan mudah untuk dilakukan, itu mungkin stetment yang tidak salah juga. Tetapi yang pertama kali menemukannya adalah Popo Iskandar, dan yang menggambar dan mempublisnya pertama kali juga beliau. Jadi tidak salah kalau hasil karyanya sangat popular dengan kearifan local dan sederhana.

Dan ketika ditanya tentang tantangan yang dihadapi oleh Popo Iskandar ketika membuat karya-karyanya. Pak Anton selaku narasumber pun menjawab, kalau dulu Almarhum pernah membuat karya dengan satu motif/karakter dengan berbagai jenis dan bentuk lukisan yang berbeda dan tantangan lainnya ialah bahwa lukisan yang baru tidak boleh sama dengan lukisan sebelumnya juga berusaha membuat lukisan tersebut sebanyak-banyaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun