"Wow, Memang sudah punya darah pengusaha" kataku mencoba memperkuat alasannya.
"Terakhir Saya investasi Emas dan logam Mulia" katanya melanjutkan.
"Saya kira wajar, toh Anda punya semuanya" komentarku terhadap pernyataannya.
"Seperti yang pernah Saya ungkapin, niat Saya bukan untuk kepentingan diriku maupun keluargaku"Katanya tegas.
"Terus buat apa dong"langsung Aku sambar.
"Niatku ingin bersedekah dan berbagi kepada orang lain"katanya kembali mengejutkanku.
"Sedekah Emas?" tanyaku sambal terbengong-bengong.
"Ya, betul Pak! Saya senang bersedekah dan memberi hadiah. Saya ingin membahagiakan orang lain" Katanya melanjutkan.
"Bersedekah Emas? Emmm, tapi masih wacana khan?" tanyaku meragukan niatnya.
"Sudah berjalan 5 tahun Pak" katanya datar.
"Hasilnya gimana?" tanyaku.