[caption id="attachment_177685" align="alignnone" width="300" caption="Duduk Termenung"][/caption] Jauh pikiran saya menerawang tinggi, setelah memetik buah dan makan, aku duduk termenung. Sekilas aku membaca beberapa harian online dan melihat TV streaming TVone yang bertajuk "Lady Gaga".  Sekilas saya melihat hanya bernyanyi namun syairnya yang konon sedikit nyeleneh dan sedikit merinding karena membawa pesan pesan yang menurut "kaum beriman" menyesatkan umat.  Kalau masalah nyanyi apa bedanya dengan Inul goyang ngebornya dulu yang sempat di cekal, atau Boy and Girl band contekan dari negeri obat kuat Sex "Gingseng".  Batasan moral menjadi membinggungkan.  Seandainya ini dosa boy/girl band kegiatan mencontek juga dosa, atau lirik cabul/menghujat berapa banyak di negeri yang konon berTuhan satu ini, di dalam rumah Tuhan yang selalu di penuhi orang-orang yang sebenarnya binggung Apa benar yang mengajarkan tentang Sorga dan Neraka ini pernah kesana. Kenapa pikiran itu selalu Selangkangan. berkarakter kah bangsa kita ini. ternyata tidak karakternya adalah karakter barat dan timur tengah. Karakter sebenarnya sudah tecerabut lama di lindas agama - agama besar. Prilaku yang ditunjukan oleh "kaum beriman" di TVone sepertinya prilaku anak kecil, di ambil mainan marah, dibilang jangan,  dia akan menangis, atau ingin merebut sesuatu dari kawan-kawannya dia akan memukul dengan paksa. Pertunjukan ini terlihat jelas dengan telunjuk menunjuk muka orang lain serta merta membuat pertanyaan "kami sudah lakukan ini, sedangkan kamu apa yang kamu lakukan", benar-benar saya menemukan prilaku anak kecil dalam diri seorang yang mengaku pembela kebenaran dan moral di negara ini. Pertanyaan mendasar. Jika negara kita ini mayoritas percaya Tuhan, kenapa hidup kita sensara semua dan serba susah ?. Coba bandingkan dengan negara yang konon persoalan agama untuk tidak terlalu mementingkan agama.  jawaban mendasar pula karena dekat dengan Tuhan harusnya hidup kita di berkati, toh tetap saja. Kenapa ?. ada yang salah kah dengan Tuhan yang kita sembah selama ini. atu justru kita sujud dan bernyanyi untuk menyebah Tuhan hanya ikut-ikutan saja karena kita sendiripun dan orang yang mengerti ajaran agama sendiripun tidak mengerti seperti apa rupa Tuhan. Dari kecil sampai bau tanah pun masih saja di cekcoki doktrin akan iman dan moral, tapi tetap saja hasilnya sama. Benarkah konser ini akan merusak iman, kembali kepada pembaca, moral dan iman diajarkan di rumah, jika buahnya baik tentu hasilnya baik, jika penuh kebencian dan memaksakan moral kepada orang lain. Bagi mereka yang ingin menikmati konsep silahkan, bagi yang tidak menikmati silahkan di rumah saja duduk dan bakar jagung, bagi kaum beriman jangan minta jatah preman, teriak TuhanTuhanTuhan ternyata lama-lama Hantu. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H