Mohon tunggu...
Sela Firnanda Istiyanti
Sela Firnanda Istiyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Sebelas Maret

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kedatangan Mahasiswa KKN UNS, Warga Desa Plumbon Diajak Belajar Ngompos Sampah

4 September 2023   11:43 Diperbarui: 4 September 2023   11:57 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Praktik Pembuatan Kompos dan POC (Dokumentasi Pribadi)

Dalam sebuah upaya berkelanjutan untuk memajukan pertanian organik dan mendukung sistem pertanian yang ramah lingkungan, sekelompok mahasiswa KKN dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kelompok 201 pada hari Minggu (06/08/2023) telah mengembangkan sebuah program sosialisasi yang berfokus pada transisi pertanian konvensional menjadi pertanian organik melalui pembuatan pupuk kompos dan pupuk organik cair (POC) dengan memanfaatkan mikroorganisme lokal (MOL) yang bertempat di Aula Balai Desa Plumbon.

Pertanian organik telah diakui sebagai solusi penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dalam produksi pangan. Mahasiswa KKN kelompok 201 ini memiliki visi untuk mengenalkan konsep pertanian organik kepada petani di Desa Plumbon, Kecamatan Tawangmangu dan membantu mereka dalam mengadopsi praktik-praktik yang lebih berkelanjutan serta mandiri dalam pengolahan pupuk organik.

Mahasiswa KKN 201 dan Petani Desa Plumbon (Dokumentasi Pribadi)
Mahasiswa KKN 201 dan Petani Desa Plumbon (Dokumentasi Pribadi)
Salah satu pendekatan utama yang mereka ambil adalah penggunaan mikroorganisme lokal (MOL) dalam pembuatan pupuk kompos. Menurut jurnal Kurniawan (2018), larutan MOL mengandung unsur hara mikro dan makro dan juga mengandung bakteri yang berpotensi sebagai perombak bahan organik dalam tanah, perangsang pertumbuhan pada tanaman, dan sebagai agens pengendali hama dan penyakit tanaman. Mahasiswa tersebut memberikan pelatihan kepada petani mengenai cara pembuatan MOL, serta bagaimana menggunakannya dalam proses pembuatan pupuk kompos.

Zahid, Aminudin, dan Zafran selaku mahasiswa penanggung jawab sosialisasi ini mengungkapkan MOL ini dapat mengurangi pengeluaran petani dalam membeli bahan aktivasi pembuatan pupuk kompos yang umumnya menggunakan produk jadi yang ada di toko pertanian, pembuatannya cukup sederhana dengan memanfaatkan sampah organik seperti buah-buahan, air cucian beras, dan gula yang kemudian difermentasikan.

Hasil pengomposan dapat dipanen setelah memasuki umur 2 hingga 3 bulan dengan tekstur yang berubah menjadi remahan dan beraroma tanah. Kompos dapat diaplikasikan secara langsung maupun dicampur dengan bahan tanam lain sesuai dengan kebutuhan.

Penyampaian Materi (Dokumentasi Pribadi)
Penyampaian Materi (Dokumentasi Pribadi)
Program sosialisasi ini melibatkan serangkaian kegiatan seperti pembuatan wadah penyimpanan kompos dan POC dengan metode ember saring, demonstrasi pembuatan MOL, dan sesi tanya jawab interaktif. Kegiatan demonstrasi dilaksanakan dengan antusiasme peserta yang aktif berdiskusi dan menyimak pembuatan kompos dan MOL.

Mahasiswa KKN tidak hanya menjelaskan manfaat pertanian organik dan penggunaan MOL, tetapi juga membantu petani dalam mengimplementasikan praktik-praktik baru ini dalam skala kecil terlebih dahulu. Dengan pendampingan langsung, mereka memastikan bahwa para petani merasa percaya diri dan nyaman dalam mengadopsi praktik ini.

Acara ini ditutup dengan penyerahan sarana pertanian sederhana kepada Kelompok Tani yakni bird scarer (pengusir burung) berupa baling-baling bersuara kencang untuk dapat diterapkan di lahan pertanian mereka dan juga upaya mengurangi pembasmian hama dengan cara kimiawi.

Penyerahan Bird Scarer (Dokumentasi Pribadi)
Penyerahan Bird Scarer (Dokumentasi Pribadi)

Dalam jangka panjang, program ini bertujuan untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan dalam pola pikir dan praktik pertanian di masyarakat setempat. Selain mendukung lingkungan, pertanian organik juga dapat meningkatkan kualitas tanah dan hasil panen, sehingga memberikan manfaat jangka panjang bagi petani. Melalui dedikasi mereka dalam mengedukasi dan membimbing petani, mahasiswa KKN 201 UNS telah menciptakan model yang menginspirasi dalam mendampingi pertanian berkelanjutan dan memberdayakan petani setempat.

Penulis Mahasiswa Kelompok 201: (Tim KKN UNS Membangun Desa Kelompok 201)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun