Mohon tunggu...
Sekretaris KKN Karasan
Sekretaris KKN Karasan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN UAD di Dusun Karasan

Pengelola adalah Sekretaris dari mahasiswa UAD yang sedang KKN di Dusun Karasan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN UAD Olah Limbah Cangkang Telur Menjadi Pupuk Organik untuk Tanaman di Padukuhan Karasan

24 Februari 2023   13:32 Diperbarui: 24 Februari 2023   13:33 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam KKN Reguler 101 Unit VI.C.3 menyelenggarakan kegiatan Pengolahan Cangkang Telur di Dusun Karasan, Kalurahan Palbapang, Kecamatan Bantul. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari kegiatan unit yang digelar untuk memanfaatkan dan pengolahan cangkang telur yang sudah tidak terpakai. 

Pada KKN Reguler 101 unit VI.C.3 memiliki dua program kerja Tematik dengan tema pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik. Untuk Sampah Anorganik berfokus pada pengelolaan sampah-sampah yang tidak bisa terurai nantinya akan dijadikan ecobricks. Ecobricks adalah teknologi transisi plastik sederhana, berteknologi rendah, tanpa modal yang mengikuti contoh perawatan karbon dibumi. Salah satu contohnya yaitu botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-biological untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali. 

Sampah Organik memiliki banyak aktivitas dan solusi yang bisa dilakukan untuk mengolahnya. Dari sekian banyak cara yang sudah tersedia ataupun populer, salah satunya adalah mengenai cangkang telur. Cangkang telur memiliki kandungan kalium, kalsium, fosfor, magnesium dan natrium. Nutrisi pada cangkang telur bermanfaat sebagai kompos, pencegah pembusukan tanaman hingga penangkal hama pada tumbuhan. Contoh pembusukan yang ada pada tanaman bisa kita temukan pada buah yang memiliki warna kehitaman di ujungnya. Selain itu untuk hama yang ada pada tumbuhan bisa dilihat dari daun yang berwarna kuning, pohon yang tampak layu dan tidak kuat. 

Partisipan utama dalam kegiatan tersebut adalah Ibu-Ibu yang tergabung dalam kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)  yang ada di Dusun Karasan. Cara untuk mengelola cangkang telur bisa terbilang banyak, seperti kita mengeringkan cangkang telur setelah dibersihkan kemudian dihancurkan dan disebarkan ke tanah di sekitar tanaman. 

Namun apakah itu cukup? Selain cara itu, sebenarnya terdapat cara yang cukup mudah dan bisa diikuti oleh para ibu-ibu. Mengingat bahwa sampah rumah tangga akan diolah oleh ibu rumah tangga, serta banyak ibu rumah tangga di Indonesia yang memiliki banyak tanaman seperti pohon buah-buahan, bunga. KKN Mahasiswa UAD Unit VI.C.3 kemudian melihat bahwa belum banyak yang menggunakan serta mengetahui cara itu sehingga berjalanlah program kerja sampah organik dengan judul pengelolaan Cangkang Telur sehingga bermanfaat bagi tanaman. 

Cangkang Telur bila ingin dimanfaatkan dengan mudah bisa digunakan dengan cara dibersihkan, dikeringkan kemudian dihancurkan sebelum di sebar ke tanah sekitar tanaman. Metode lainnya bisa dengan mencampurkan cangkang telur yang sudah dihancurkan dengan media lain yaitu pupuk ataupun tanah, namun cara ini lebih dianjurkan untuk digunakan pada penanaman.

 Sedangkan apabila kita sudah memiliki tanaman hias atau pohon bisa dengan teknik penyiraman air rebusan telur atau pencampuran cangkang telur dengan cuka sebelum di encerkan dengan air yang cukup banyak. Pada metode pertama yaitu paling simple diantara keduanya, penyiraman air rebusan telur. Selama proses perebusan, kalsium berakhir di air rebusan. Pastikan ketika menyiram tanaman dengan air rebusan dalam keadaan dingin sehingga tanaman tidak mati akibat air mendidih. 

Metode kedua bisa dengan pencampuran cuka dan air. Cangkang telur dapat dicampurkan dengan cuka dalam rasio 1 : 2. Semakin asam larutan cuka maka cangkang telur akan cepat terjadi pengelupasan dan melunak. Pengelupasan terjadi karena asam cuka memiliki sifat untuk merusak beberapa zat seperti kalsium, yaitu komponen utama penyusun cangkang telur. Setelah cangkang telur yang sudah dijadikan bubuk dicampurkan dengan cuka, untuk melarutkan cuka dan cangkang telur yang telah tercampur dengan air cukup banyak. Hal itu dilakukan untuk mengurangi kandungan asam pada larutan tersebut dan siap untuk disiramkan pada tanaman.

Davin Ega Naldo selaku ketua unit VI.C.3 menjelaskan bahwa kegiatan pengolahan cangkang telur juga ditujukan untuk mengurangi sampah cangkang telur yang ada pada setiap rumah tangga di Dusun Karasan. "Harapannya masyarakat dapat melihat cangkang telur memiliki banyak kegunaan untuk tanaman dan dapat dimanfaatkan dengan simple dan murah," papar Davin.

Kegiatan Sosialisasi dan pelaksanaan pengelolaan cangkang telur sehingga bermanfaat bagi tanaman disambut baik oleh ibu-ibu PKK di dusun Karasan. Untuk dua metode yang diberikan dalam sosialisasi dirasa belumlah banyak orang yang tau metode tersebut, sehingga banyak ibu-ibu yang antusias dan memahami baik-baik metode tersebut untuk nantinya dilakukan dirumah. Dengan antusias tersebut, kami sebagai mahasiswa yang tengah melaksanakan kegiatan KKN di dusun Karasan merasa berterimakasih dan berharap bahwa dengan sosialisasi tersebut bisa mengurangi sampah Cangkang Telur di setiap rumah tangga yang ada di Dusun Karasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun