Sebuah cerita kegiatan memperingati Hari Buku Sedunia 23 April dan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei tahun 2017 yang dihelat dihalaman kampus IAIN Purwokerto, 5-7 Mei 2017.
GEBYARMAS, Gerakan Budaya Baca Masyarakat Banyumas merupakan rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto bersinergi dengan Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Kabupaten Banyumas.
Menyentuh yang belum tersentuh, tema yang diangkat dan dirasa sulit menjadi tantangan untuk menumbuhkan gerakan budaya baca bagi masyarakat khususnya yang belum tersentuh oleh dunia literasi secara khusus.
Target sasaran kegiatan GEBYARMAS adalah masyarakat perdesaan pada umumnya, secara khusus para pegiat literasi di bidang pendidikan non formal atau pendidikan masyarakat yang merambah pada komunitas mahasiswa yang notabenya sebagai agent perubahan.
Hari pertama, tepat pukul 08.00 WIB nampak berjejer ratusan anak-anak kecil (PAUD/TK) lengkap dengan kostumnya masing-masing, sambil bertepuk, bernyanyi menyambut kedatangan figur pemerhati anak, usia boleh 60-an tapi masih saja dipanggil kak bukan kek.
Selamat datang Kak Seto di acara GEBYARMAS, kuamati gerak beliau dan tak satupun luput berjabat tangan, mengeluarkan ponsel pintarnya kemudian berfoto disela-sela kerumunan itu.
Usai dibukanya kegiatan GEBYARMAS secara resmi oleh Kepala Pusat Pengembangan PAUD dan DIKMAS Jawa Tengah (Ir.Jayeng Baskoro, M.Pd), seluruh peserta kegiatan tertuju pada satu pusat atraksi dari panitia kegiatan, Penurunan Banner Gerakan Budaya Baca Masyarakat Banyumas dari Lantai 7 Gedung Rektorat IAIN Purwokerto, satu kata yang jelas tercetak besar IQRA’ dan IQRA’, inilah yang kemudian pesan kegiatan dimaksud, bahwa budaya membaca harus dimaknai secara utuh, baik membaca dalam arti denotatif ataupun konotatif.
Semua harus tersentuh, mulai dari usia anak-anak, remaja, orang tua bahkan semua komunitas-komunitas yang syarat akan simbol untuk kemajuan diri dan lingkungannya, walau pelan perlahan.
Perhelatanpun dimulai, ratusan anak-anak PAUD dan TK terlihat riang gembira, sembari bersimpuh, duduk rapi, ada yang cukup atraktif kesana kemari, usailah kesempatan si kecil untuk berkompetisi mewarnai gambar yang dibikin salah satu komikus lokal (madopik).
Semua pandangan tertuju kearah panggung utama, terdengar nyanyian merdu Kak Seto, kemudian dilanjut bercerita dan mendongeng bersama anak-anak kecil generasi Banyumas mendatang. Hampir 3 jam berlalu nampak anak-anak begitu menikmati proses belajar hari ini, karena tak pernah mereka membayangkan bersua bercanda ria dengan Kak Seto.