Mohon tunggu...
Kang Isrodin
Kang Isrodin Mohon Tunggu... wiraswasta -

aku anak desa yang punya mimpi,membangun Indonesia dengan memulai dari desa untuk Indonesia, memulai dari park farmer PAKIS wujud dedikasi utk negeri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dump! Gelegar Dentuman G. Slamet Hari Ini!

11 September 2014   21:27 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:58 1438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_323347" align="aligncenter" width="150" caption="g.slamet tampak, 8 september pukul.16.00_koleksi pribadi"][/caption]

[caption id="attachment_323349" align="aligncenter" width="150" caption="g.slamet tampak berselimut awan hitam_koleksi pribadi_10 september 14 pukul.14.00 WIB"]

1410420387234006760
1410420387234006760
[/caption]

2-5 menit sekali gunung slamet bergetar dan berbunyi dump..dump...

Semua detak jantung pun berdetak kencang tak beraturan, apalagi bagi mereka yang sudah tergolong renta, atau sudah kelewat umur, tak jarang pagi siang sore bahkan sampai malam pun selalu menanyakan, kepriwe kahanan gunung slamet ndo? Kok perasaane inyong deg-degan, kaya sering ana lindu ya? (yang dirasakan tidak tenang di hati dan merasa sering ada getaran gempa kecil/lindu).

Memang semua gunung memiliki karakter masing-masing, dan semua boleh dan sah berpersepsi atas kapasitas pengetahuan yang dimilikinya, khususnya perkembangan Gunung Slamet (gunung tertinggi di Jawa Tengah) ini.

Hari ini tepat puluhan getaran gemuruh Gunung Slamet menandakan bahwa kekuasaan Tuhan sedang beraksi, bahwa kita sudah sepantasnya berupaya sebaik mungkin, saling memberi informasi bagaimana perkembangan terkini. Temanku pun mendapat SMS dari orang tuanya, deneng gunung slamet monine aos younk ? ngene bali bae. Intinya ajakan orang tua untuk anaknya untuk pulang ke rumah ke tempat yang sedikit jauh dari lereng Gunung Slamet atau di lain sisi juga karena orang tua yang memiliki rasa kekhawatiran atas anak-anaknya. Begitu juga ibu dari anak-anakku yang sempet beberapa kali berkirim SMS, papah baik-baik saja, gimana kondisi di situ, di sini getarannya terasa kencang, bagaimana di situ?

Saat jari jemariku mengeja kata yang terucap pun tak lepas dari rasa ga tenang, dan sesekali dentuman Gunung Slamet terdengar, saya pun beranjak untuk menengok ke depan dan melihat ke atas puncak Gunung Slamet, ya ternyata masih tertutup rapi berselimutkan kabut putih berwarna agak kegelap-gelapan. Kucoba ambil gambar kondisi terkini, dan ini benar adanya bahwa Gunung Slamet memang pada status siaga level 3, seperti yang diberitakan di berbagai media nasional maupun lokal di Banyumas.

Kurang lebih 20 kilo meter dari puncak Gunung Slamet yang jelas vertikal membujur ke barat (arah Kabupaten Brebes dan Tegal) dan ke timur (arah Kabupaten Banyumas dan Purbalingga).

Bulu kudukku merinding, detak jantungku semakin kencang bersamaan dentuman Gunung Slamet tepat pukul 13.40 WIB yang dirasaku paling berasa sampai detik ini, DUMP…sekali berdentum sejenak hening kembali, seolah ini PERINGATAN atau MEMANG Tuhan sudah BOSAN dengan KITA?

Ya Tuhan jika ini bagian dari kehendak-Mu, maka selamatkanlah kami dan saudara-saudara kami, lantunan dentuman disertai intonasi yang penuh arti, banyak kicauan burung, hewan ternak, lolongan anjing maupun sayup terdengar, cukup tenang artinya kondisi menurut saya yang orang awam, Gunung Slamet masih aman, (konon katanya kalau hewan buas sudah mulai turun ke perkampungan itu bagian dari tanda-tanda Gunung Slamet akan meletus).

Udara yang masih tergolong cukup dingin, apalagi kalau malam hari saya dan kawan-kawanku yang tinggal di sekolahan di pinggir hutan ini masih merasa kedinginan. Dan belum merasakan hawa panas, artinya lagi-lagi menurut orang awam seperti saya, Gunung Slamet masih megah dan kokoh dan istiqomah dengan namanya slamet. Karena konon katanya kalau hawa atau udara sudah terasa panas itu juga bagian dari tanda-tanda gunung beraksi mengeluarkan isi perut bumi yang begitu puanasnya. Semoga tidak untuk Gunung Slamet.

Sedikit percakapan dari kawan-kawan siswa yang tinggal bersama, Indah, Elma dan kawan-kawan Rocky mereka tergolong siswa baru yang berasal dari desa hutan di Kabupaten Brebes, bertanya polos kepada saya, "Bagaimana ini Kang? Gunung Slamet sebentar-sebentar berdegup kencang sampai kaca-kaca jendela asrama pun bergetar kencang? Apa kita mengungsi saja? Atau bagaimana?" Jawabku, "Semua memang kekuasaan-Nya, dan semua kan terpantau apik oleh petugas Pusat Vulkanologo Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan kalau toh semua aktivitas gunung ada perkembangan sedini mungkin masyarakat cepat-cepat mengetahui."

Info dari berbagai sumber, dengan berbagai kondisi contour tanah dan kondisi yang saya lihat dan untuk informasi terkini dari teman, wilayah utara Gunung Slamet meliputi Kabupaten Tegal dan Pemalang, luapan aliran lava dari kawah Gunung Slamet sudah turun kira-kira radius 2 kilo ke arah utara .

Hari ini juga ada kawan yang konon katanya mendapat bisikan dari mbah tapa angin, katanya di salah satu akun status BBM-nya bertuliskan Gunung Slamet akan meletus hari ini, di atas jam 12 siang, dan ada pesan dan sekaligus anjuran untuk mencari posisi aman di wilayah selatan Kecamatan Baturraden.

Hari ini saya cukup tenang, tapi sebentar lagi saya mau turun saja lah, ambil kendaraan untuk siap siaga sebagai angkutan anak-anak yang sedang stay belajar di boarding school mbangun desa, tepat sekarang saya duduk dan masih setia menikmati merdunya dentuman yang keluar dari arah Gunung Slamet di atas sana.

Mohon doa….untuk kebaikan kita semua…saya turun dulu….saya harus siap-siap, apapun yang nanti terjadi….semoga gunung slamet tetap istiqomah membawa keselamatan. Amin Ya Rabb ‘Alamin. Wallahu ‘alam bisshawab.

Baca juga Gunung Slamet Meletus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun