Training of trainer Duta Sekolah Bebas Coding untuk penyelenggaraan Hour of Code lndonesia di Kompas Gramedia di Ruang Litbang, om Aranggi Soemardjan CEO dan Co-Founder (Claveo Camp) menjadi teman belajar anak-anak mengenal era dunia tekhnologi tepatnya penguasaan tekhnologi berbasis digital.
Pemateri dari Claveo Camp dengan dibantu team sampai si kecil shelo begitu akrabnya dengan permainan yang lebih mengandalkan logika itu-pun mengajarkan kepada puluhan peserta training calon duta coding masing-masing sekolahnya.
Mari memberantas pembiasaan yang tidak jelas, bebas buta akrasa sudah menjadi realitas bagi mereka masyarakat yang tidak pernah sekolah, tapi bagi mereka yang sekolah belum tentu melek coding, karena notabenya melek coding dalam arti luas, bagaimana si pengguna tekhnologi mampu bisa membaca tulis bahasa pemograman (kode).
85 tahun Jakob Oetama, banyak mengajarkan dalam berbagai artikel ataupun pesan-pesan jurnalistik yang begitu melekat pada masyarakat Indonesia.
“Mendidik dan mengakulturasikan sikap disiplin, kerja keras,menghargai waktu,uang,barang dan sarana modal, mencerdaskan serta mencerahkan. Membuka lapangan kerja, memerangi kemiskinan,kebodohan dan keterbelakangan” (Jakob Oetama).
Pendidikan memang harus memiliki ruh pemberdayaan, tinggal bagaimana ketika si pendidik dalam mengejawantahkan ilmu pengetahuan yang hendak ditransfer ke peserta didik mampu diterima dengan baik.
Dunia Coding salah satunya, bentuk pembelajaran berbasis digital ini lebih memanfaatkan bagaimana objek pendidikan juga menjadi subjek pendidikan dengan cara menciptakan berbagai media pembelajaran yang terkait dengan mata pelajaran yang menjadi bagian dari kurikulum.
Ayo sukseskan anak desa hutan juga tidak buta dunia digital, belasan siswa MTs PAKIS yang notabenya baru kali pertama memegang komputer jinjing itu pun jelas terlihat gagap, apalagi sampai bagaimana target tot menjadi duta coding nantinya. Ah, itu kan kekhawatiran aku saja, yang penting mereka sudah diberi kesempatan untuk bisa belajar menjadi orang yang sukses seperti pak Jakob Oetama, ungkap trisno yang ketika ditanya cita-citanya disela-sela materi, bermain dengan identik bagaimana mampu memahami persoalan dan mencari dan menciptakan solusi atas permasalahan yang diibaratkan dalam sebuah permainan game yang disajikan gratis di alamat clevio.co/camp.
Pesan pak Jakob Oetama “Mayat hanya bisa dikenang, tetapi tidak akan mungkin diajak berjuang. Perjuangan masih panjang dan membutuhkan sarana, diantaranya lewat media massa”.
Selamat para calon-calon duta coding, mari kita dedikasikan tot hour of code ini kita dedikasikan kepada beliau pak Jakob Oetama dikenangan 85 tahun ini.
Penyematan duta coding pun menjadi closing ceremony kegiatan itu, selamat belajar seumur hidup kita, apapun yang kita pelajari tak akan pernah berarti ketika kita tidak mampu mengerti makna substansinya.
“Guru sudah banyak, wartawan tidak” itulah pesan buat siapapun kita walaupun bukan wartawan, tapi karena kitalah manusia pembawa dan pemberi warta, yang harapannya apa yang hendak kita sampaikan mampu menjadi kabar yang berdampak positif untuk Indonesia tercinta.
terimakasih Bank Indonesia kantor purwokerto yang sudah mendelegasikan siswa-siswi MTs PAKIS untuk belajar 2 hari di Ibukota, semoga ini bagian dari Dedikasi untuk Negeri Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H