Mohon tunggu...
Kang Isrodin
Kang Isrodin Mohon Tunggu... wiraswasta -

aku anak desa yang punya mimpi,membangun Indonesia dengan memulai dari desa untuk Indonesia, memulai dari park farmer PAKIS wujud dedikasi utk negeri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jeritan Hati?

15 Februari 2014   10:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:48 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jeritan hati

mulutku memecah heningnya malam

berteman gitar jerit hatipun bergetar

aku yang menemani

aku yang tersakiti

malam berganti pagi

semua terlelap dibawa mimpi

aku yang tetap bernyanyi walau sendiri

mengusir gundah resah dihati

dingginnya malam terbakar dijilat api menusuk pagi

aku yang termanggu dihibur kicau burung dipagi hari

rembulan pun pergi disambut mentari

tapi kenapa hati ini terus menjerit

sampai kapan aku yang terus terdholimi

atau sampai denyut nadi ini berhenti

aku siap Tuhan

ketika itu terbaik untukku

untuk kesembuhan hati

mencari bekal hidup sejati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun