Mohon tunggu...
Kang Isrodin
Kang Isrodin Mohon Tunggu... wiraswasta -

aku anak desa yang punya mimpi,membangun Indonesia dengan memulai dari desa untuk Indonesia, memulai dari park farmer PAKIS wujud dedikasi utk negeri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Amankah Gubuk Ini untuk Berlindung? Gunung Slamet Waspada!

12 September 2014   16:22 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:54 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_323528" align="aligncenter" width="150" caption="warga lereng slamet di samping bungker ala ndesa pagi ini_koleksi pribadi"][/caption]

Warga Masih Panen hasil Taninya ???



4 kecamatan di wilayah lereng gunung slamet, tadi malam mengalami suasana yang sama hujan yang cukup merata di sela-sela dentuman gunung slamet diiringi getaran yang membuat kaca jendela rumah-rumah semua bergetar. Kembali lagi ke asrama sekolah kami tinggal kira-kira tepat pukul 22.00 WIB, kembali mencoba merebahkan tubuh ini dengan berpikir sambil berfantasi positif untuk memberikan pilihan yang terbaik untuk hari esok. Dan saya yakin tadi malam petanda gunung slamet tidak panas, karena guyuran hujan cukup membasahi seluruh bagian lereng selatan g.slamet smoga awak gunung juga mandi basah.

Terbaik dari yang paling baik itu barangkali pilihan yang tepat untuk kondisi g.slamet saat ini, cerah semua awak gunung tak luput dari bidikan kamera mini saya, namun tidak menutupkemungkinan hari ini atau lusa pilihan terbaik dari yang paling buruk,kalau toh pilihannya gunung slamet harus memuntahkan isi perutnya. (semoga tidak saat ini)

Dan karena 2 pilihan kemungkinan itu sama-sama akan membawa dampak yang positif dan negatif, tapi mari kita mencoba terus meyakinkan pada diri dan yang lainnya, bahwa positif tinking itu lebih baik dari pada menduga-duga sesuatu yang negative dan belum tentu itu benar adanya.

Hiruk pikuk pagi ini dilahan garapan warga lereng g.slamet

Kata warga ketenger (W/51) pagi ini yang sedang menikmati hasil investasi yang sempat beberapa bulan yang lalu di tanam, maka panen kemudian ini masih berlaku bagi warga desa lereng gunung slamet yang akhir-akhir ini sedang beraktifitas cukup tinggi.

[caption id="attachment_323529" align="aligncenter" width="150" caption="warga menikmati hasil investasi utk penopang hidup klg_koleksi pribadi pagi ini"]

14104883611087940530
14104883611087940530
[/caption]

Saat memetik sembari ngobrol ringan dengan saya pagi ini (08.00) di area ladang garapannya, yang kurang lebih mencapai 1 hektar yang berisi tanaman pokok sayur, wortel, cesim, dan sawi, sudah hampir 3 hari ini ibu siti dan sanak keluarganya (4 orang) masih sibuk menghitung-hitung pendapatan atas tanaman yang dijadikan tumpuannya untuk menutup keperluan kebutuhan sekolah anak-anaknya dan kebutuhan makan keluarganya, sangat lebih dari cukup katanya sembari memacking hasil panennya ke dalam karung yang hampir bermuatan 1 kwintal itu.

Mentari yang begitu menyengat tapi ini kan masih pagi, baik untuk kesehatan kan, saya pun bergeser mendekat dengan saudara laki-laki dari 4 saudara yang sedang panen raya itu (S/45), tanyaku priwe kang esih deg-degan apa ora? Jawabnya esih deg-degan,nek ora deg-degan ya ndarani wong mati? Masih berdetak jantungnya dan kalau tidak berdetak itu namanya orang mati, ya singkat crita dari obrolan di ladangnya, saya menggarisbawahi bahwa petani dengan gaya investasinya tetap beraktifitas dan melakukan apa yang harus mereka lakukan, artinya semua warga boleh dibilang (biasanya yang paling bandel kan petani) mereka masih tenang merasa nyaman untuk beraktifitas di ladangnya, apalagi mangsane panen.

[caption id="attachment_323531" align="aligncenter" width="150" caption="warga mem-packing hasil panennya pagi ini_koleksi pribadi"]

1410488471141521923
1410488471141521923
[/caption]

Lain hal yang diberitakan oleh awak media tivi maupun media cetak, hampir semua fokus dan menjadikan peristiwa kabar gunung slamet menjadi peristiwa popular bahkan melebihi rating nya seorang artis, tapi bukan itu maksud dikandung, tapi banyaknya aktifitas gunung slamet yang dalam sejarahnya menyimpan berbagai makna filosofi yang dalam bagi masyarakat Indonesia umumnya, belum lagi bagi warga di sekeliling gunung tersebut, tentunya banyak kekuatan-kekuatan ntah itu kaitannya dengan sosial budaya yang melekat pada kesehariannya.

Status gunung slamet meningkat dari siaga menjadi waspada ??? Kemungkinan terbaik dari yang terburuk adalah tetap mencari posisi teraman, tetap waspada alat komunikasi tetap aktif (semoga masih terisi pulsa) karena saat ini penting, dunia on line rehat dulu, akan mencoba melihat banyak kabar langsung kondisi lereng gunung slamet dimana saya dan keluarga dan masyarakat setempat, belum lagi anak didik kami yang masih disekolahan dilereng gunung slamet itu semoga tetap terpantau.

Saat ini perubahan status Siaga menjadi Waspada ???

Masyarakat tetap siaga dan Harus WASPADA !!!

Dump….disertai getaran masih terasa sampai detik ini, sampai kapan ???

Semoga suasana cerah hari ini memberikan kehangatan

Bahwa masa depan masih panjang dan gemilang menanti di depan sana….

wallahu'alam bis shawab...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun