Kepala Desa Gentansari, Supriyono mengaku, keberadaan Sekolah Perempuan Tampomas memberikan warna baru dalam pembangunan desa. Kaum perempuan yang selama ini terabaikan dan dipandang sebelah mata, rupanya mampu berpartisipasi dalam pembangunan desa.
Ada semangat baru warganya khususnya dari kelompok perempuan yang selaras dengan semangat partisipasi yang diamanatkan dalam Undang-Undang tentang Desa. ‘’Selama ini hanya yang ada di PKK saja, selebihnya jarang yang aktif,’’terang dia. Menurutnya, peta potensi dan aset desa serta peta kesejahteraan yang disampaikan Sekolah Perempuan Tampomas sangat membantu pihaknya dalam merumuskan kebijakan pembangunan desa.
Pendamping Sekolah Perempuan dari Infest Yogyakarta, Alimah mengungkapkan, Sekolah Perempuan merupakan salah satu program untuk mengoptimalkan peran perempuan dalam pembangunan desa. Di Banjarnegara, program ini dilaksanakan di tiga desa, yakni Desa Jatilawang Kecamatan Wanayasa, Desa Gumelem Kulom Kecamatan Susukan dan Desa Gentansari Kecamatan Pagedongan.
Alimah menambahkan, hasil pemetaan ini menjadi data rujukan sekaligus masukan dalam penyusunan RJMDes dan Rencana Kegiatan Pembangunan Desa (RKPDes). Harapannya, perencanaan desa tidak melulu bicara tentang pembangunan fisik, melainkan perencanaan yang responsif gender dan inklusi sosial serta meningkatkan pelayanan kebutuhan dasar.
Suara Merdeka, 7 Desember 2015
Bisa dibaca juga di : http://sekolahdesa.or.id/perempuan-yang-menemukan-potensi-desa/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H