Sekolah Cendekia BAZNAS menggelar tes akademik kepada calon peserta didik tahun ajaran 2022/2023 secara serentak di 25 provinsi berbeda di seluruh Indonesia. Salah satu rangkaian Seleksi Masuk (SIMAK) Sekolah Cendekia BAZNAS kali ini diikuti oleh 246 peserta.
Ketua Pelaksana SIMAK, Daud Bachtiar, mengatakan, pelaksanaan tes kali ini merupakan kerjasama antara Sekolah Cendekia BAZNAS dengan BAZNAS Provinsi, Kota atau Kabupaten. Daud mengatakan bahwa dari bulan November sudah bekerjasama dimulai dengan masa pendaftaran, tes akademik, dan nanti akan ada survei faktual serta psikotes dan tes baca Qur'an.
Rangkaian Seleksi Masuk tersebut diharapkan dapat menyaring siswa terbaik dari seluruh Indonesia, dengan seleksi yang ketat dan profesional. "Tahun ini kami menggunakan sistem yang baru dalam tes akademik. Kami menggunakan sistem online dan offline." Ungkap Daud.
Peserta Tes Akademik Online akan mengerjakan soal melalui gawai dengan terhubung zoom yang akan dipantau oleh panitia, sementara peserta tes offline mengerjakan dikantor BAZNAS daerah masing-masing dengan terhubung zoom bersama panitia.
Pilihan dua sistem ini mendapatkan dukungan dari BAZNAS daerah yang memfasilitasi peserta dari pelosok yang memiliki jaringan terbatas, hal ini diiyakan oleh ketua BAZNAS Provinsi Riau H. Masriadi Hasan, M.Sha ia didapampingi wakil ketua II Jamaluddin, M. Sy menyaksikan langsung tes Akademik secara offline di Kantor BAZNAS Provinsi Riau.
"Alhamdulillah siang ini kami melihat dan memberi suport kepada anak-anak kita yang saat ini sedang mengikuti Seleksi akademik dalam rangkaian Seleksi Masuk Sekolah Cendekia BAZNAS. Semoga mereka semua lulus dan dapat menjadi Terbaik." jelas H. Masriadi Hasan.
Selain sistem yang baru, Ahmad Kamaluddin Afif selaku kepala Sekolah Cendekia BAZNAS juga mengatakan bahwa ada penambahan mata pelajaran yakni PAI.
"Dengan seleksi ketat, kami ingin memastikan bahwa nantinya 64 siswa yang akan terpilih merupakan utusan terbaik dari masing-masing daerah yang akan kami berikan pendidikan berkualitas dan profesional untuk mereka membangun kembali daerahnya masing-masing setelah lulus dari Sekolah Cendekia BAZNAS". Jelas Ahmad.