Mohon tunggu...
tri simon nugroho seko
tri simon nugroho seko Mohon Tunggu... -

keterbatasan ini membuat saya kuat....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Semaikan Kasih...

20 Juni 2013   18:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:41 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kalau amarah kian hari terumbar
Khilaf insan tak terhadapi oleh sabar
Ego wakili sikap untuk bertindak
Arogansi hanya jadikan kita budak

Kita semua terlahir dalam suci
Cemar kala cemburu menumpuk benci
Dari rasa kasih kita jauh berlari
Hanya ada ambisi yang semata materi

Musnah rasa pedulimu ke sesama
Enggan harus berdampingan seirama
Congkak kepala sembari menangadah
Tak kau hirau mereka tengah terundung gundah

Duniawi hanya masalah sebentar
Habis waktu pada nyawa rohmu akan terlantar
Jika tiba nanti waktumu kau hanya sendiri
Di atas semua beban pertanggungan kau berdiri

Tanamkan di hati rasa cinta
Dendam dan selisih pun usai
Tanamkan di hati rasa cinta
Dengan kasih dunia kan damai

Redakan emosi buatlah jadi tentram
Bara api dalam hati buat jadi temaram
Hati pun tergontai lelah tebahkan geram
Benci ego di hati jangan buat jadi jeram

Tunjukkan sifat juga rendahkan kalimat
Tuturan bicara pun harus dipikir dengan cermat
Sadari lidahmu adalah harimaumu
Jadi janganlah asal kau umbar semaumu

Satu cipta kita sama tak ada yang rendah
Gandeng tangan bersama pasti hidup lebih mudah
Tak ada yang di bawah tak ada yang di atas
Senjang materi pun jangan celah tak pantas

Marilah kita tengok pada sekitar
Damai dan setara mari kita hantar
Jadi tak ada lagi teman yang terlantar
Selama kita berdiri sejajar satu altar

Tanamkan di hati rasa cinta
Dendam dan selisih pun usai
Tanamkan di hati rasa cinta
Dengan kasih dunia kan damai

Nyatakan damai adalah cita - cita
Redakan amarah dan siramilah dengan cinta
Berikan kasih sayang kita kepada mereka
Maka sirnalah setiap hati yang terluka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun