Pada awal Februari mendatang, PT Semen Indonesia berencana menggelar sosialisasi adendum analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) kepada seluruh warga di Kabupaten Rembang. Sasaran utama dalam sosialisasi ini adalah warga si kawasan pendirian pabrik yakni di Kecamatan Bulu dan Gunem.
Menurut Sekretaris PT Semen Indonesia, Agung Wiharjo menjelaskan bahwasanya sosialisasi ini akan melibatkan tim Komisi Penilai Amdal Provinsi Jawa Tengah. Sosialisasi ini bertujuan untuk memastikan segala persayaratan yang diminta oleh Gubernur Ganjar kepada PT Semen Indonesia telah terpenuhi.
Agung juga menjelaskan ada beberapa hal yang diperbaharui dalam addendum amdal, antara lain perihal sosialisasi, tata cara penambangan, dan solusi untuk kesejahteraan warga di sekitar pabrik. Terkait tata cara penambangan, pihak PT Semen Indonesia akan mengubah luas area, zona penyangga, dan menerapkan sistem zero run off mining untuk meningkatkan debit air tanah. Agung menegaskan untuk menjaga masyarakat dari permasalahan air, perusahaan juga telah membuat Embung di sekitar pabrik untuk memfasilitasi saluran sumber air permanen bagi warga Gunem.
Sebelumnya, semenjak putusan Gubernur Ganjar perihal pencabutan surat izin lingkungan untuk PT Semen Indonesia, Agung menyatakan bahwa seluruh aktivits dan kontruksi di pabrik telah berhenti sejak 19 Januari 2017. Dari total 4.000 pekerja, saat ini yang tersisa tinggal 700 saja. Mereka adalah petugas aktivitas kebersihan, perawatan alat, dan penjagaan keamanan.
Oleh sebab itu, dengan adanya sosialisasi addendum Amdal ini pihak PT Semen Indonesia berharap seluruh aktivitas pembangunan pabrik dapat berjalan sebagaimana biasanya. Dengan persyaratan yang telah terpenuhi dari PT Semen Indonesia ini juga semestinya dapat mempercepat pengoperasian pabrik semen di Rembang.Â
Pabrik semen Rembang telah memberikan banyak manfaat baik. Untuk mengentas kemiskinan di kota Rembang, keberadaan pabrik semen Rembang ini tentu menjadi salah satu alternatif paling tepat. Oleh karena itu, semakin cepat pabrik beroperasi, maka akan semakin cepat juga kemiskinan di Rembang teratasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H