Mohon tunggu...
Politik

Pabrik Semen Indonesia di Rembang Pakai Konsep Ramah Lingkungan

30 November 2016   00:49 Diperbarui: 30 November 2016   01:10 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pabrik Semen Indonesia di Rembang Pakai Konsep Ramah Lingkungan

Sejak Senin 16 Juni 2014, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk memulai pembangunan pabrik baru berkapasitas 3 juta ton per tahun di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Dengan konsep ramah lingkungan, Semen Indonesia didirikan di Rembang sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat Rembang. Pembanguan pabrik baru Semen Indonesia di Rembang ini juga merupakan langkah memperkuat ekspansi agar Indonesia tetap menjadi “tuan rumah” di dalam negeri sendiri. Sebagai salah satu perusahaan milik negara (BUMN), Semen Indonesia tetap memakai prinsip market leader di Industri semen nasinonal.

Pembangunan pabrik semen Rembang berada di lahan seluas 55 hektar dengan desain pabrik ramah lingkungan yang meminimlisir penggunaan konsumsi air serta memperbanyak ruang hijau (green industry). Dalam upaya pencegahan pencemaran lingkungan, Semen Indonesia telah melengkapi diri dengan peralatan modern berupa penghisap debu seperti electrostatic precipitator, cyclone, conditioning tower, dan bag house filter. Selain itu, Semen Indonesia juga telah membentuk Green Belt dan Green Barrier yang berfungsi menjaga udara dan menjadi filter alami pencipta oksigen yang melengkapi peralatan penangkap debu modern.

Hal ini juga dijelaskan oleh kepala proyek pabrik Rembang, Heru Indra. Ia memastikan selama proses penambangan dilakukan dapat dipastikan tidak akan mengganggu kondisi lingkungan apalagi sampai mempengaruhi atau menurunkan daya dukung kehidupan masyarakat Rembang, khususnya yang berada di sekitar lokasi pabrik. Heru juga menegaskan bahwa alat-alat yang dipergunakan dalam pembangunan pabrik merupakan alat-alat dengan teknologi canggih.

Meski upaya yang dilakukan pihak Semen Indonesia untuk mencegah pencemaran lingkungan di sekitar kawasaan pabrik telah maksimal dan sesuai prosesur, namun penolakan terjadi yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat. Mereka berjumlah kecil namun mengatasnamakan masyarakat luas dan mampu memobilisasi sejumlah tokoh masyarakat dan LSM. Dengan alasan menjaga kelestarian lingkungan warga dari limbah pabrik semen, para penolak ini berteriak lantang untuk menghentikan pembangunan pabrik Semen Indonesia di Rembang. Pada kenyataannya, para aktor utama penolak pendirian pabrik semen di Rembang ini ternyata bukan berasal dari masyarakat Rembang.

Jika alasan para penolak adalah mencegah kerusakan lingkungan dan menjaga kelestarian alam, sejatinya hal ini sangat tidak benar, mengingat pihak Semen Indonesia telah memberi jaminan tidak akan ada kerusakan lingkungan jenis apapun di kawasan pabrik. Justru sebaliknya, pihak Semen Indonesia akan melakukan pengawasan secara teratur dan transparan dengan melibatkan para ahli yang independen, pemerintah setempat dan warga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun