Pembangunan pabrik semen yang dilakukan oleh PT Semen Indonesia di Rembang mendapatkan gangguan yang tak ringan. Mobilisasi massa, aktivis dan melibatkan media dilakukan secara terstruktur dan agresif.
Padahal sebagai BUMN, Semen Indonesia sesungguhnya mewakili kepentingan nasional dan telah menjadi agenda pemerintah untuk memenuhi permintaan atas semen di Jawa Tengah.
Berawal dari niatan baik, tentu Semen Indonesia juga mendapatkan dukungan dari banyak pihak. Dewan Perwakilan Rakyat RI, Menteri BUMN, Gubernur Jawa Tengah, Bupati Rembang, Camat Gunem, Kepala Desa di daerah tempat pembangunan semen hingga masyarakat mayoritas menggalakan dukungannya agar Semen Indonesia dapat menyelesaikan pembangunannya dan membangun masyarakat Rembang.
Selain birokrat, tokoh ulama besar yang mendukung adanya pembangunan pabrik semen di daerah asalnya tersebut adalah KH. Maimun Zubir, atau yang lebih sering dikenal dengan nama Mbah Mun. Pengasuh Pondok Pesantren AI Anwar Karangmangu Sarang Rembang.
Mbah Mun sendiri secara penuh mendukung adanya pabrik semen di Rembang. Dalam dukungannya terhadap Semen Indonesia, Mbah Mun mengatakan bahwa Semen Indonesia adalah pabrik yang layak diperjuangkan sebagai bentuk pembelaan atas Indonesia. Oleh karena itu, Mbah Mun mengajak masyarakat Rembang berani menentukan sikap.
Mbah Mun sendiri adalah ulama yang terus mendesak pabrik semen agar tetap berjalan. Bahkan, Mbah Mun sering menegur Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk segera menyelesaikan pabrik semen di Rembang. Hal tersebut dilakukan oleh Mbah Mun polemik pembangunan semen tidak berlarut-larut, segera berjalan dan warga Rembang akan mendapatkan manfaat dari pembangunan tersebut.
Mbah Mun sendiri secara penuh mendukung adanya pabrik semen di Rembang. Dalam dukungannya terhadap Semen Indonesia, Mbah Mun mengatakan bahwa Semen Indonesia adalah pabrik yang layak diperjuangkan sebagai bentuk pembelaan atas Indonesia. Oleh karena itu, Mbah Mun mengajak masyarakat Rembang berani menentukan sikap.
Mbah Mun meyakin bahwa pabrik Semen Indonesia akan menjadi sebuah pabrik yang dapat mengayomi bangsa, pabrik yang dapat memberkahi bangsa, pabrik yang dapat menjunjung harkat dan martabat bangsa . Diakhir kesempatan berpendapat, Mbah Mun menyerukan kepada segenap masyarakat Rembang untuk membela tanah air dari kepentingan asing yang mencoba menggerogoti Indonesia. “Dimanapun kita harus berani mengatakan Indonesia tanah airku, tanamkan pada setiap generasi kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,” ujarnya.
