3.Masa Mekkah (610--622 M): Pada periode awal ini, sebagian besar wahyu yang turun berfokus pada tauhid, akhlak, dan pembentukan masyarakat yang beriman. Banyak ayat yang berkaitan dengan prinsip dasar agama Islam, kehidupan setelah mati, serta kisah-kisah nabi-nabi terdahulu.
4.Masa Madinah (622--632 M): Setelah hijrah ke Madinah, wahyu yang turun lebih banyak berhubungan dengan masalah-masalah sosial, hukum, dan tata negara, seperti hukum-hukum pernikahan, warisan, ekonomi, serta interaksi dengan non-Muslim. Selama periode ini, banyak ayat yang mengatur kehidupan masyarakat Muslim secara praktis.
5.Penyusunan Al-Qur'an: Al-Qur'an tetap tersimpan dalam ingatan para sahabat Nabi dan sebagian ditulis pada berbagai media seperti kulit, daun palem, dan batu. Setelah wafatnya Nabi Muhammad, Khalifah Abu Bakar memerintahkan untuk mengumpulkan wahyu-wahyu yang telah turun dan disusun menjadi sebuah mushaf. Pada masa Khalifah Utsman, mushaf Al-Qur'an disalin dalam bentuk resmi dan disebarkan ke berbagai wilayah.
Secara keseluruhan, Al-Qur'an diturunkan untuk membimbing umat manusia dalam segala aspek kehidupan, baik secara individu maupun sosial, serta memberikan pedoman hidup yang abadi.
Hikmah nuzulul qur'an
Hikmah Nuzulul Qur'an adalah peristiwa turunnya Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW sebagai wahyu dan petunjuk bagi umat manusia. Dalam sejarah Islam, peristiwa ini memiliki kedudukan yang sangat penting karena menjadi awal dari pengutusan Nabi Muhammad sebagai pembawa risalah terakhir. Adapun hikmah yang terkandung di dalamnya mencakup beberapa aspek penting dalam kehidupan manusia.
1. Sumber Petunjuk HidupAl-Qur'an adalah sumber utama ajaran Islam yang menjadi panduan hidup bagi setiap Muslim. Di dalamnya terkandung aturan, nilai-nilai moral, dan panduan mengenai bagaimana menjalani kehidupan yang benar dan diridhoi Allah SWT. Dengan turunnya Al-Qur'an, manusia mendapatkan pedoman yang jelas untuk membedakan antara yang benar dan yang salah.
2. Pembentukan akhlak mulia salah satu tujuan utama diturunkannya Al-Qur'an adalah untuk membentuk akhlak manusia. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa beliau diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Al-Qur'an mengajarkan nilai-nilai luhur seperti kejujuran, kesabaran, kerendahan hati, dan kasih sayang. Melalui akhlak yang mulia, umat Islam diharapkan mampu menjadi rahmat bagi semesta alam.
3. Mengokohkan tauhid hikmah lain dari Nuzulul Qur'an adalah untuk mengokohkan prinsip tauhid, yaitu keyakinan bahwa hanya Allah SWT yang layak disembah. Dalam Al-Qur'an, Allah memperkenalkan diri-Nya sebagai Tuhan yang Maha Esa dan menegaskan larangan untuk menyekutukan-Nya tauhid menjadi fondasi utama dalam kehidupan seorang Muslim dan menjadi dasar dari setiap ajaran dalam Islam.
4. Menyediakan jawaban atas tantangan zaman Al-Qur'an tidak hanya menjadi petunjuk bagi generasi awal Islam, tetapi juga relevan bagi seluruh zaman dan tempat. Sebagai mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, Al-Qur'an menyediakan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi oleh manusia, baik dalam aspek sosial, ekonomi, maupun politik. Dengan demikian, Al-Qur'an selalu memberikan jawaban atas tantangan-tantangan yang dihadapi umat Islam sepanjang masa.
5. Menguatkan Iman dan Motivasi dalam BeribadahNuzulul Qur'an menjadi momen yang penting untuk meningkatkan keimanan dan semangat beribadah. Setiap kali mengingat turunnya Al-Qur'an, seorang Muslim akan terdorong untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah dan mengamalkan isi Al-Qur'an dalam kehidupannya. Hal ini juga terlihat dalam tradisi umat Islam yang memperingati malam Nuzulul Qur'an pada bulan Ramadan dengan memperbanyak tilawah dan ibadah.