Mohon tunggu...
sekar ayu widyasari
sekar ayu widyasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - human just being a human.

life is all about creating great episodes, and telling yourself stories to turn into experiences.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Setiap Anak Mempunyai Potensi dan Layak untuk Diberikan Apresiasi

18 Maret 2021   22:45 Diperbarui: 19 Maret 2021   19:48 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustri gambar seorang anak yang bahagia ketika orang tuanya memberikan apresiasi. Sumber foto: popularitas.com

Anak merupakan anugerah terindah, dan amanah besar yang diberikan oleh Tuhan. Maka itu penting untuk setiap orang tua untuk menjaga, mendidik, mengasihi, menjadi pendengar yang baik, memberikan rasa aman dan nyaman, dan memberikan arahan kepada anak karena peran orang tua adalah agent of change pada keluarga terutama untuk tumbuh kembang anak.

Setiap anak dianugerahi oleh Tuhan memiliki potensi di dalam diri, sesuai dengan kadar, dan porsinya masing-masing. Setiap anak pun juga mempunyai bakat yang berbeda-beda itulah mengapa dunia ini menarik dan tidak monoton karena manusia unik, dan beragam. Ada anak yang berpotensi di bidang sosial, seni, sejarah, sains, bahasa, kuliner, olahraga, dan masih banyak potensi-potensi yang dimiliki lainnya. Sayangnya, banyak orang tua yang beranggapan bahwa prestasi akademik itu sebagai tolak ukur utama kecerdasan anak. Ketika si anak tersebut tidak dapat ranking 1 di sekolahnya atau mendapatkan nilai yang kurang bagus di dalam pelajaran matematika terutama yang dimana banyak orang tua yang beranggapan bahwa tolak ukur kecerdasan anak dilihat dari kemampuan dalam bidang matematika. Sebenarnya sayang sekali ketika ada orang tua yang beranggapan seperti itu, dan memaksakan anaknya untuk menguasai bidang matematika. Lantas bagaimana anak-anak yang kurang menguasai bidang matematika? Pernyataan tersebut sangat tidak adil untuk anak-anak yang mungkin bukan disitu bidangnya. Nyatanya banyak potensi-potensi yang dimiliki oleh setiap anak. Kecerdasan anak tidak dapat diukur dari satu mata pelajaran saja. Contohnya seperti ini, ada anak yang mungkin menguasai bidang matematika, tetapi belum tentu si anak tersebut menguasai bidang seni, dan begitupun sebaliknya, ada anak yang mungkin tidak menguasai seni tetapi mahir di bidang matematika. Manusia memang kompleks, tidak bisa dipukul rata menjadi sama. Jangan menilai kecerdasan anak hanya dari satu sisi.

Nyatanya kecerdasan anak itu beragam seperti, ada anak yang jago public speaking, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan interpersonal, kecerdasan linguistik verbal, kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetik, kecerdasan menganalisis, critical thinking, kecerdasan intrapersonal, dan masih banyak kecerdasan lainnya yang dimiliki oleh setiap anak. Maka dari itu jangan pernah membanding-bandingkan kecerdasan anak dengan kecerdasan orang lain. Setiap anak lahir ke dunia yang penuh dengan keberagaman ini dan diberikan anugerah, dan rahmat oleh Tuhan untuk dihargai, di apresiasi, di dukung, di terima agar anak tersebut mampu mencapai cita-cita melalui potensinya masing-masing. Biarkan anak bereksplorasi untuk menemukan apa yang ada di dalam diri, dan melekat pada jiwanya. Jangan pernah memaksa anak untuk sesuai dengan apa yang orang tua mau. Terlalu memaksakan kehendak anak akan menimbulkan efek negatif di dalam tumbuh kembang anak. Anak akan merasa tidak percaya diri, dan merasa terkekang bahkan sampai ada yang kesehatan mentalnya terganggu. Biarkan anak memilih apa yang dia rasa itu adalah bakatnya. Orang tua alangkah baiknya memberikan arahan, dan nasihat-nasihat positif, setelah itu biarkan anak memilih. Jangan sampai ketika si anak duduk di bangku kuliah merasa salah jurusan, dan membuat dirinya menjadi tertekan. 

Dunia akan indah apabila banyak warna. Seperti keberagaman potensi setiap anak yang berbeda-beda. Perbedaan itu indah. Jangan menyamaratakan setiap orang, karena itu sangat tidak fair, bayangin ketika semua orang sama apakah tidak bosan dan jenuh? Kalau adanya perbedaan kan bisa sharing satu sama lain, terlihat asyik bukan?

Mari mulai dari sekarang para orang tua harus membuka mata, jangan menilai kecerdasan anak hanya dari satu sisi. Hargai, terima, dan apresiasi potensi anak yang sudah diberikan oleh Tuhan yang maha adil, dan maha baik. Apresiasi orang tua sangat penting untuk membuat si anak menjadi bersemangat, dan merasa dihargai. Maka dari itu mulai sekarang mari apresiasi anak dimulai dari hal-hal kecil sampai potensi terbesarnya. Jangan pernah membandingkan potensi anak dengan potensi orang lain, karena kenyataannya potensi setiap anak itu berbeda.  Menjadi orang tua yang supportif akan membantu tumbuh kembang anak  untuk mewujudkan cita-citanya melalui potensi terbesar yang dimiliki.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun