Saya yakin kita semua sudah tidak asing lagi dengan istilah self improvement, self development atau bahkan self help. Kita semua pasti tidak jauh dari industri ini. Bahkan dari kita sudah banyak yang subscribe dan follow akun-akun atau channel dan media pengembangan diri.
Topik self improvement sebenarnya sudah ada sejak puluhan tahun lalu, namun menariknya masih menjadi tren hingga saat ini. Bahkan industri self improvement itu sudah bertransformasi menjadi multibilliand dollar industry yang diprediksi akan menembus angka 14 Milliar Dollar Amerika.
Nah, kita bisa melihat dan memperhatikan ketika kita masuk ke toko buku seperti Gramedia kita akan sadar kalau buku-buku best seller yang dipajang di depan biasanya sebagian besar diisi dengan buku-buku bergenre self improvement.
Menariknya lagi 75 juta konsumen self improvement adalah generasi milenial dan generasi Z termasuk kita semua. Dari fenomena ini, saya menemukan hal menarik yang sangat penting untuk kita bahas.
Pertama, jika angka konsumennya setinggi dan sebanyak itu namun masih banyak orang-orang yang struggling dalam kehidupannya. Kedua, mengapa semakin banyak orang yang terkena mental issue atau terkena masalah mental bahkan sampai terkena gangguan mental. Ketiga, apa rahasia dibalik megahnya dan trennya industri self improvement?
Okey, kita akan bahas satu persatu simak artikel ini sampai habis ya.
Sebelumnya apa pengertian dari self improvement atau self help itu?
Self Improvement atau self help adalah metode pengembangan diri yang dilakukan secara mandiri, jadi lebih simplenya industri self improvement adalah ketika orang-orang bertemu dengan suatu konten atau produk yang dimana konten atau produk tersebut dibeli untuk membantu kita mengembangkan diri secara mandiri.
Perlu diketahui, bahwa produk-produk industri self improvement itu ada berbagai macam bentuknya. Tidak hanya buku saja namun ada webinar, coaching, video, podcast dan lain sebagainya.
Produk-produk self improvement itu membahas berbagai macam topik mulai dari motivasi, cara menghilangkan kebiasaan buruk, membangun mindset, relationship, personal finance, lifestyle dan lain sebagainya.