Mohon tunggu...
Sekar
Sekar Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis

Gravitation is not responsible for people falling in love

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Review Mini Album Beast "Time"

4 November 2014   23:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:38 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_371941" align="aligncenter" width="453" caption="Beast Time Cover cr: Beast Asia FB"][/caption]

*artikel ini dibuat oleh 100% b2uty, sangat subjektif, bias (walau tetap berusaha untuk objektif).

Waktu adalah terlalu lambat bagi mereka yang menunggu, terlalu cepat bagi mereka yang takut, terlalu lama bagi mereka yang berduka, terlalu pendek bagi mereka yang bergembira. Tetapi bagi meeka yang jatuh cinta, waktu itu tidak ada. Ini adalah tulisan dari teolog sekaligus penulis terkenal Henry Van Dyke.

Kenapa saya mengutip tulisannya karena sesuai dengan judul mini album Beast yang sedang saya review, Time. Beast debut pada 16 Oktober 2009. Lima tahun yang lalu, Cube melahirkan satu idol group yang dinilai sebelah mata oleh banyak orang. “Group daur ulang,” cibir sebagian orang melihat komposisi membernya.

Bagaimana tidak, sang ketua Doojoon adalah mantan trainee JYP yang kalah bersaing di “HotBlooded Men”. “Hot Blooded Men” merupakan melahirkan dua gup, 2AM dan 2 PM. Lead vocal, Hyunseungmerupakan mantan calon anggota Big Bang yang didepak karena dianggap terlalu pemalu. Gikwang sebelumnya artis solo dengan nama panggung A.J yang tidak terkenal. Yoseob remaja pernah menjadi trainee JYP tapi keluar karena mendapat nilai jelek. Lantas apa yang bisa diharapkan dari idol group orbitan agensi kecil yang membernya disebut-sebut sebagai orang buangan?

Tapi waktu juga yang membuktikan bagaimana hanya dalam waktu dua tahun, Beast berhasil menjadi salah satu yang terbaik di negeri mereka.Semua mengenal mereka lewat lagu “Fiction”. Namun keenamnya selalu merendah dan mengatakan “Fiction” adalah sebuah keberuntungan yang membawa mereka ke bintang popularitas. Padahal tidak. Saya yakin semua yang diraih adalah buah dari kerja keras dan kesabaran. Sesuatu yang mungkin tidak dimiliki oleh semua grup, termasuk salah satu grup lokal yang saya gemari dan kini sudah bubar.

Beast sadar sekali dengan peran fans mereka. Mustahil mereka masih bisa berada di atas panggung jika tidak ada penggemar. Dan sebagai rasa cinta kepada penggemar yang disebut B2uty, Beast merilis mini album memperingati lima tahun debut mereka. Tapi bagi B2uty yang sedang cekak, mini album ini berarti pengeluaran tambahan. Ya tuhan, baru saja merilis mini album “Good Luck” sekarang sudah merilis “Time” Apalagi anak mau ulang tahun dan minta hadiah sepeda. Ah, sudahlah curcolnya. Sekarang membahas mini album “Time” dulu.

“Time” terdiri dari enam lagu. Sebenarnya sih lima kalau di mini album digital. Satu track “So Hot” adalah bonus untuk di CD saja.

[caption id="attachment_371942" align="aligncenter" width="630" caption="Beast cr: Beast Asia FB"]

1415093920448506068
1415093920448506068
[/caption]

Saya pernah menulis, Beast dan balad adalah perfect. Saya memiliki sisi lemah jika Doojoon dan teman-temannya menyanyikan lagu balad. Entah jurus apa yang mereka miliki tapi setiap menyanyikan balad, Beast selalu terdengar luar biasa.

Mini album “Time” dibuka lewat lagu “12:30”. Sepertinya lagu dengan menggunakan penamaan waktu cukup popular di korea. SebelumnyaTaeyang di album “Rise” juga memiliki lagu berjudul “1 AM”. Dan kali ini Beast menggunakan 12:30 sebagai lagu andalan.

Saya menilai ini adalah langkah yang tepat. “12:30” adalah lagu yang patah hati bernuansa RnB. Junhyung dan Kim Tae Jo yang berkolaborasi dalam “Good Life” membuat 12:30 sebagai metafora hubungan yang sudah tidak seiring sejalan.

Ketika jarum jam menunjukan angka 12.30, maka sudut yang terbentuk adalah 180 derajat. Kedua angka ini saling bertolak belakang. Seperti itulah kisah cinta yang coba digambarkan dalam lagu ini. Meski sudah tidak seirama bukan berarti lagu ini tidak memiliki tone yang positif. Karena ada lariknya yang bernuansa semangat rekonsiliasi. “When our break up start to kneel before me. Then I believe time will follow us once agaian, I believe that time will come. I’m letting you go right now, I’m letting you go and everything has stoped.But I believe the broken clock will move once again.”.

Favorit part tentu saja di chorus. Perpaduan suara Hyunseung dan Yoseob benar-benar pas. Sebenarnya sih formula ini juga sama di lagu “Good Luck” hanya saja ketika dibawakan di balad benar-benar menyatu. Selain chorus tentu saja bridge di lagu ini juga bagus. Saya suka pergantian suara dari Kikwang, Dongwoon, Hyunseung dan Doojoon.

Sekarang soal video klipnya. Saya suka sekali MV “12:30”. Sebelumnya maaf untuk suami tersayang kaena harus memuji pria lain, tapi disini semua member Beast ganteng. Tatanan rambutnya bagus. Papa Hong, ini rambutnya bisa dipermanenkan saja? Ya paling tidak sampai selesai 2014 deh baru ganti lagi model rambutnya.

Dan karena mini album ini dirilis di musim gugur, maka pakaiannya juga menyesuaikan. No more soccer socks. Beast tampil sebagai pria dewasa. Pilihan busananya elegan tapi tetap modis. Mereka memakai kemeja dengan dipadu mantel dan sweater. Saya suka mantel merah Hyunseung. Benar-benar mencolok. Dengan penampilan yang dewasa ini, mereka menjelma menjadi pria-pria muda yang kesepian di malam musim gugur.

Lalu untuk koreografi. Saya kembali ancung jempol. Saya tidak paham tentang balet tapi saya merasakan ada beberapa elemen balet di koreo lagu ini, seperti shape, ruang, time dan energi. Dan karenajudul lagunya menunjukan waktu, ada gerakan seolah member beast melihat arloji di tangan ketika di bagian chorus. Selain Good Luck, “12:30” memiliki koreo yang sangat sulit.

Soal dance, saya pernah memprediksi kalau mereka akan menang MAMA kategori best dance. Dan ternyata saya salah. Masuk nominasi saja tidak.

Tapi bukan berarti semuanya di mv “12:30” saya suka. I hate that drummer scene. It is so cheesy and awkward. Ditambah drummernya shirtless. Aneh saja melihatnya. Lalu adegan kursi terbakar, ini maksudnya apa? Kok cuma satu kursi yang terbakar? Kenapa tidak satu ruangan, atau gedung apartemen yang terbakar?

Kita tinggalkan berbagai pertanyaan di “12:30”, sekarang lanjut ke track selanjutnya, “Drive”. “Drive” merupakan lagu hip hop yang sangat emosional. Factor lain yang saya suka di Beast adalah efek di lagu. Sesuai judulnya, “Drive” kita akan menemukan nuansa jalanan. Bunyi pintu mobil, lalu lalang kendaraan, sampai klakson. Di lagu ini, Junhyung menunjukan mengapa dia menjadi salah satu composer lagu Kpop terbaik. Dia bisa mengemas porsi rap dengan baik dan memadukannya dengan vocal kelima temannya. “Drive” menjadi lagu yang sangat modern.

Meski judulnya “It’s All Good”, lagu ini masih satu nafas dengan dua lagu sebelumnya. Patah hati. Nuansa akustik sangat kuat di lagu ini. Selama hampir sepertiga lagu hanya ada petikan gitar akustik yang mengiringgi para vokalis bernyanyi. Dan karena simpelnya nuansa di sepertiga bagian “It’s All Good” saya malah membayangkan jika lagu ini dibawakan secara acapella. Saya rasa akan sangat bagus dan berbeda.

Lagu keempat “Close My Eyes” membawa saya kembali ke music-musik RnB tahun 90-an akhir. Santai. “Close My Eyes” juga lagi-lagi bercerita tentang patah hati. Bagaimana seseorang yang terus terkenang mantan kekasihnya. “I close my eyes but I keep seeing you. What do I do? You keep welling up my heart like tears. I close my eyes but I can’t fall asleep. All these nights, I’m still waiting, waiting,”.

Jika di empat lagu sebelumnya merupakan lagu dengan tempo sedang dan lambat, maka “Stay by My Side” merupakan dance track dari Beast.Dan saya bersyukur tidak menemukan dub step atau edm production yang terlalu berlebihan di mini album ini. Hey, ini 2014, masak semua lagu dance mirip soundnya.

Walau merupakan lagu dance, “Stay by My Side” tetap menunjukan kebolehan vocal Beast. Saya suka part Dongwoon di lagu ini. Suaranya bagus. “Stay by My Side” menceritakan keyakinan seseorang terhadap kekasihnya meskipun hubungan mereka dalam tahap ‘break’. “Meet other guys and see how good I was to you. Just like embracing thorns, even with scars, I pulled you in. Fine, do whatever you want without me, I’ll go pick you up not too late. We’re just taking a break right now. It’s still not over,”.

“Time” ditutup dengan lagu “So Hot” yang ditulis Gikwang. Sama seperti “History”, “So Hot” memiliki lirik yang agak-agak nyerempet. Tapi tidak masalah. Hey, Beast sudah dewasa, tidak mungkin kan menyanyikan lagu yang aman-aman saja. Agak nakal sedikit boleh lah. Sedikit saja tapi. Hanya saja “So Hot” tidak seseksi “History”. Baik aransemen, lirik, sound “History” lebih baik dibandingkan dengan “So Hot”. Tapi untuk pengembangan boleh lah. Jadi selain Junhyung, Gikwang juga bisa membuat lagu. Member yang lain mana nih lagunya?

Kesimpulan

Tidak terasa Beast sudah berusia lima tahun. Beast merupakan contoh yang baik tentang kerja keras, komitmen, dan kesabaran. Saya tidak tahu mesti komentar apa lagi. Jika menulis tentang Beast selalu personal. Terlalu personal bahkan.

Ohya, “Time” adalah mini album yang bagus. Sangat layak dikoleksi bukan saja karena merupakan edisi special lima tahun debut tapi jugamenunjukan bagaimana Beast menjadi dewasa dalam bermusik. Saya berharap Beast bertahan terus. Seperti Shinhwa yang masih aktif walau sudah 30-an. Untuk keenam toge kesayangan, semoga selalu sehat dan tetap berkreasi sebaik-baiknya.

Skor 4/5

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun