Mohon tunggu...
Sekar
Sekar Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis

Gravitation is not responsible for people falling in love

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Review EXO's Exodus Album

6 April 2015   16:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:28 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1428309779453626099

[caption id="attachment_408093" align="aligncenter" width="560" caption="cr: K2nblog.com"][/caption]

EXO bisa dibilang idol group yang agak unik. Banyak yang memujanya tapi tidak sedikit yang membencinya. Dan puncaknya pada akhir 2014. EXO meraih banyak penghargaan, termasuk album terbaik untuk mini album Overdose. Hei, ituadalah penghargaan yang bergengsi. Tapi sialnya, Suho dan teman-temannya justru lipsync saat tampil di panggung.

Duh, mereka kan penyanyi. Tentu harus bisa menyanyi. Lalu fans membela dengan alasan koreografinya sulit jadi wajar kalau mereka lip sync. Ya, tapi buat saya itu sih alasan yang aneh. Kalau memang konsen di tarian kenapa tidak menjadi dancer saja. kenapa memaksakan diri menjadi penyanyi. Toh, DBSK, Shinee, B2ST, B.A.P, Infinite masih bisa bernyanyi dengan baik sambil menari.

Jadi ketika disebutkan bahwa akhir Maret, EXO akan mengeluarkan album keduanya, tentu banyak yang penasaran. Bagaimana suara EXO setelah ditinggal dua membernya, Kris dan Luhan. Pasti ada dong perubahannya. Rasa penasaran itu semakin besar ketika sepuluh teaser yang dikeluarkan sangat bagus. Mungkin SM ingin menutup teaser debut EXO yang pertama dengan teaser terbaru.

Dan di akhir Maret 2015, akhirnya meluncurlah album ke-2 EXO, ‘Exodus’. Entah apa yang mengilhami album ke-2 EXO diberi judul ‘Exodus’. Mungkin SM berharap fans dari fandom lain eksodus dan menjadi fans EXO. Ya, boleh lah. Asal jangan Exo-L yangeksodus ke artis lain.

Dan ini terlihat dari preorder ‘Exodus’ yang mencapai lebih dari 500 ribu. Yup, ini luar biasa. SM really did good job at it. Okay, mari kita mulai review album ini. ‘Exodus’ terdiri dari sepuluh lagi dengan berbagai jenre. Ohya, saya hanya mereview versi Korea.

1.Call Me Baby

Ini adalah tittle track dari ‘Exodus’. Ketika pertama kali mendengarnya, saya langsung berkata,” Kenapa lagu ini yang jadi andalan?”. Mendengar CMB seperti kembali ke belasan tahun silam. Soundnya sangat mirip dengan ‘The Essential’ milik ‘Nsync. That is not bad at all. I grew up with that kind of music so it is fun to comeback to that era. Hanya saja, jika dibandingkan dengan‘Overdose’ apalagi ‘Growl’, CMB tidak bagus sebagai unggulan.

Tidak ada yang istimewa di lagu ini. Maksud saya sepuluh orang menyanyikan lagu berdurasi 3 menit 31 detik itu susah melihat keunggulan vokal. Apalagi EXO kan membawa misi yang cukup berat. Meyakinkan bahwa mereka bisa menyanyi. Apalagi banyak sekali mereka menyanyi dengan falseto.

Ohya, setelah mendengarkan dua versi CMB, saya akan mengatakan versi Tiongkok lebih baik dibandingkan dengan versi Korea. Saya tahu penggemar Kai banyak, tapi saya lebih suka rap Tao. Tao lebih bagus. Selain itu, flow dari lagu ini lebih terasa di versi Tiongkoknya.

2.Transformer

Saya berharap sekali jika ‘Transformer’hip hop. Sayang sekali lagu ini campuran antara hip hop dan pop. Padahal rap PCY, Sehun dan Kai sudah sangat bagus dan menyatu di awal lagu. Tapi, yangterjadi justru lagu ini menjadi sangat ngepop. Sayang sekali.

3.What If

Balad. Sebagai orang yang selalu lemah dengan balad, saya hanya bisa bilang lagunya bagus. Harmonisasi vokalnya terdengar dengan baik.

4.My Answer

Balad lagi. Tapi temponya lebih lambat dibandingkan dengan ‘What If’. Dan sangat dominan pianonya atau memang hanya piano saja. Just like an old and clasic balad. Simple dan penuh perasaan. Saya suka semua bagian dari lagu ini. Mulai dari verse, chorus, bridge. Semuanya suka.

Ketika mendengar chorus, sempat berpikir jika lagu ini merupakan jawaban dari ‘What If”. I mean ‘what if’ bla..bla… “And the answer is you..”.

5.Exodus

Kalau dari intro, saya lebih suka ‘Exodus’ dibandingkan dengan CMB. Ya, standar idol group Kpop sih. Hanya saja, soundnya lebih unik dibandingkan dengan CMB. Sesekali dengar PCY bernyanyi boleh kan?

6.El Dorado

EL Dorado merupakan sebuah legenda atau mitos tentang seorang ketua suku di Amerika Selatanyang menutupi dirinya dengan debu emas. Adalah Andes atau sekarang disebut sebagai Kolombia yang menjadi muasal mitos ini. Mitos ini sendiri memiliki banyak nama, El Dorado atau lelaki keemasan, el indio dorado atau orang India keemasan, dan el rey dorado atau raja emas.

Sesuai dengan judulnya yang sangat mistis, El Dorado dibuka dengan doppler synth. Selain ‘Exodus’, saya lebih suka jika ‘El Dorado’ yang menjadi unggulan. Karena soundnya baru dan di El Dorado, vokal EXO lebih menonjol.

7.Playboy

EXO membawakan lagu yang dibuat oleh Jonghyun. Lagu RnB ini bagus, hanya saja bagian “play…boy” agak menganggu. Saya tidak suka mendengar mereka mendesah-desah merafalkan “Play..Boy”. it is quite annoying.

8.Hurt

Dear SM, why you don’t put ‘Hurt’ as tittle track?. Lagu patah hati ini bagus sekali. Lagu pop elektronik ini cukup bagus untuk dance. Di intro, lagu ini dibuka dengan nuansa klasik tapi ketika verse langsung pop elektronik.  Thumps up for the chorus. Apalagi pas di jeda. ‘Hurt’ sendiri menceritakan tentang seseorang yang belum bisa move on dari mantannya. Ya, bagaimana bisa move on kalau masih meratap.. “You hurt me so bad..so bad”. Kalau kita sih istilahnya, ‘Sakitnya tuh disini’.

9.Lady Luck

Andreas Stone Johansson kembali berkontribusi di ‘Exodus’. Bukan favorit tapi saya suka PCY bernyanyi di lagu ini.

10.Beautiful

Lagu pop bertempo sedang ini cocok sebagai penutup. Hanya saja mungkin akan lebih baik jika tidak ada auto tune sama sekali. Tapi saya suka progress dari lagu ini. Mengalir tanpa jeda. Tahu-tahu tidak terasa 4 menit 3 detik terlewati.

Kesimpulan

Di bandingkan ‘Wolf’, EXO menunjukan kalau vokal mereka sudah jauh lebih baik di ‘Exodus’. Dan mereka memang harus terus berusaha keras agar lebih baik lagi.Anti fan akan tetap banyak tapi mau bagaimana lagi, memang dibutuhkan uang tidak sedikit untuk memproduksi dan memasarkan sebuah album. Entah berapa uang yang sudah SM habiskan untuk EXO. Dan mengingat tahun lalu grup ini ditinggalkan dua anggotanya, SM memang harus merubahstrategi untuk menjual EXO.

Dan sejujurnya saya kangen juga dengan suara Kris dan Luhan. Kebetulan keduanya memang memiliki suara yang sangat khas. Ya, tapi kepergian dua orang ini membawa hal yang baik karena itu berarti line Lay dan Xiumin menjadi lebih banyak. Jangan seperti Sehun, yang linenya tidak berubah. Hanya sepersekian detik saja. Padahal suara Sehun tergolong unik.

Untuk MV, kecewa. Dengan teaser yang sangat bagus, CMB hanya mengambil lokasi seperti di show room saja.Dan dance mereka tidak seepik ‘Growl’. Intinya,‘Growl’ masih menjadi lagu EXO yang terbaik.

Skor 4/5





Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun