Mohon tunggu...
Sekarsari Sugihartono
Sekarsari Sugihartono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana Hubungan Internasional

Mahasiswa Pascasarjana Hubungan Internasional UGM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dugaan Rusia kepada Ukraina atas Pembuatan Senjata Biologis

21 Maret 2023   07:30 Diperbarui: 21 Maret 2023   07:50 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pembuatan Senjata Biologis. Sumber: Shutterstock

Sejak tahun 2005, Departemen Pertahanan Amerika Serikat telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Ukraina untuk meningkatkan laboratorium kesehatan masyarakat nya. Dengan perang antara Rusia dan Ukraina yang semakin memanas, kecurigaan Rusia semakin tinggi atas keterlibatan Amerika Serikat dalam pembuatan senjata biologis untuk mendukung Ukraina. Rusia menuduh sejauh ini Amerika Serikat telah menyalurkan dana untuk membiayai penelitian tentang patogen yang berbahaya di 30 laboratorium di seluruh negeri. Beberapa laboratorium ini juga didanai oleh Uni Eropa dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Semua dugaan ini tidak didasari oleh fakta atau bukti yang nyata. 

Amerika Serikat telah mendirikan "Program Pengurangan Ancaman Biologis" pada tahun 1990 untuk mengurangi risiko senjata biologis beredar di seluruh dunia. Hal ini tentu nya sangat ironis, apabila dugaan Rusia ternyata benar dan Amerika Serikat terbukti mendanai Ukraina untuk membangun senjata biologis. Menurut klaim Ukraina, mereka tidak ada indikasi yang bertujuan untuk membuat senjata biologis, namun program kerja sama dengan Amerika Serikat adalah untuk memerangi dan mencegah ancaman proliferasi senjata biologis. Menurut pernyataan Kedutaan Besar AS, mereka hanya bekerja sama dengan negara mitra untuk melawan ancaman wabah penyakit berbahaya, baik yang disengaja atau pun tidak disengaja. 

Walaupun tidak ada bukti yang ditemukan, pada 24 Februari Pejabat Rusia Jenderal Igor Kirilov menyatakan bahwa militer Rusia menemukan dokumen dengan Bahasa Ukraina yang mengimplikasikan studi virus HIV telah berlangsung sejak 2019. Ia juga menyatakan bahwa jika dokumen-dokumen sebelumnya dimiliki oleh Rusia maka Ukraina dan AS telah terbukti melanggar Konvensi tentang Larangan Senjata Biologis dan Racun. Pada 1 Januari, Rusia kembali menemukan bukti atas aktivitas laboratorium penelitian virus HIV/AIDS di salah satu fasilitas militer Rusia. Subjek percobaan dari penelitian merupakan para narapidana dan pecandu narkoba. Kirilov juga menyatakan bahwa salah satu dari ribuan dokumen yang telah didapatkan oleh Rusia berasal dari Badan Penanggulangan Ancaman AS (DTRA). Dengan sekitar delapan orang yang diduga terlibat, Hunter Biden merupakan salah satunya. Hunter Biden merupakan anak dari Presiden AS, Joe Biden. Ia diduga memiliki hubungan kuat dengan Labyrinth Global Health, perusahaan yang terlibat dengan penelitian pembuatan senjata biologis tersebut. Rusia menyatakan bahwa sejauh ini jejak uji klinis para pasien dan segala bukti telah dihancurkan. Apabila dugaan Rusia benar, walaupun sejauh ini bukti-bukti yang ditemukan kurang valid atau kuat, maka perang antara Rusia dan Ukraina akan semakin memanas dan AS pun akan terlibat semakin jauh dalam perang ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun