Dr. H. Zulkifli Hasan, S.E., M.M., atau lebih dikenal dengan nama Zulhas merupakan seorang wirausahawan dan politisi  Indonesia yang Lahir pada 17 Mei 1962 di Lampung.
Beliau menikah dengan seorang perempuan cantik bernama Soraya dan atas pernikahannya mereka dikaruniai 4 orang anak, yakni Futri Zulya Savitri, Ray Zulham Farras Nugraha, M Rafi Haikal dan Zita Anjani.
Pendidikan yang ditempuh Zulkifli Hasan sendiri yaitu pada tahun 1982 ia menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 53 Jakarta. Lalu, ia mengambil salah satu program sarjana pada Fakultas Ekonomi di salah satu Universitas  dan mendapat gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1996. Tidak sampai disitu, ia meneruskan pendidikan dengan mengambil salah satu program pasca sarjana di Sekolah Tinggi Manajemen PPM dan dari tempat itu ia mendapat gelar Magister Manajemen pada tahun 2003.
Seorang Zulkifli Hasan, lahir dari pasangan bernama  Hasan dan Siti Zaenab. Dengan keadaan pada semasa kecilnya yang hidup dalam kesulitan ekonomi di sebuah daerah Lampung Selatan dan keluarganya menjalani kehidupan dengan bertani. Dengan adanya kesulitan ekonomi keluarganya saat ia kecil menjadikan ia sebagai seseorang yang lebih siap pada saat dewasa karena sudah terbiasa di didik untuk bekerja keras sejak dulu .
Siapa sangka seorang Zulkifli Hasan secara diam-diam pernah meninggalkan kampung halamannya tercinta di Lampung untuk pergi merantau dengan seorang diri ke Jakarta setelah ia lulus SMP. Sebelum akhirnya ia menemukan kesuksesannya di dalam dunia politik, Zulkifli Hasan adalah seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang beralih profesi menjadi seorang wirausahawan.
Selain itu, terdapat sebuah kisah inspiratif dari kehidupan kecil yang sederhana seorang Zulkifli Hasan. Anak-anaknya tercinta yaitu Futri Zulya dan Zita Anjani membuat sebuah karya dengan judul "RANTAU", Kisah Anak Lampung Menaklukkan Jakarta. Yang  memiliki 372 halaman.
Buku  berwarna coklat muda dengan gambar seseorang yang berdiri menghadap ke bangunan sebuah gedung yang kokoh serta menjulang dan juga Tugu Monas Jakarta.
Dalam buku tersebut terdapat sebuah kata-kata
"Orang pintar kalah dengan orang berani ,orang berani kalah dengan orang nekad"
Pada dasarnya memang benar perkataan itu tapi terkadang kita tidak menyadari akan hal itu, karena terlalu fokus pada hal lain.
Di dalam buku itu juga disampaikan salah satu kunci rahasia awal mula dari kesuksesan karir dari seorang Menteri yang saat ini sukses menjalani karier politik di negeri ini.