Mohon tunggu...
Sekarningrum Nurhidayah
Sekarningrum Nurhidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Materi PPKn Terlalu Teoritis, Jauh dari Kehidupan Sehari-Hari

22 Desember 2024   11:13 Diperbarui: 22 Desember 2024   11:13 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PPKn atau biasa dikenal dengan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah dasar yang wajib dipelajari sejak dini. Dengan mempelajari PPKn diharapkan generasi muda memiliki rasa nasionalisme, cinta tanah air, dan memahami prinsip dasar negara Indonesia. Namun terdapat beberapa keluhan yang timbul dari siswa, di mana seringkali pendidikan PPKn di sekolah dasar tidak memiliki konteks nyata, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami pentingnya PPKn dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pembelajaran PPKn di sekolah dasar masih terjebak dalam materi pembelajaran yang bersifat teoritis, sehingga pembelajaran tidak efektif dalam membekali siswa dengan pemahaman mendalam tentang nilai kebangsaan sampai isu-isu yang terjadi di Indonesia.

Pendekatan konvensional dalam pembelajaran PPKn sudah menjadi masalah yang tidak kunjung mendapat jalan keluar. Tenaga pendidik mengalami kebingungan dalam memodifikasi strategi pembelajaran PPKn dengan bantuan teknologi saat ini. Proses pembelajaran yang berisi kegiatan menghafal fakta, prinsip, maupun konsep PPKn akan menjadi hal yang sangat membosankan bagi siswa. Hal ini akan menyebabkan penurunan motivasi dan pemahaman bermakna siswa, sulitnya membangun karakter nasionalis siswa sesuai dengan harapan bangsa, serta menurunnya tingkat keingintahuan siswa dalam mempelajari hal-hal terkait bangsa Indonesia.

Dalam pembelajaran PPKn, sangat dibutuhkan pendekatan kontekstual yang melibatkan pengaitan materi pembelajaran dengan situasi dan pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengaitkan konsep teoritis PPKn dengan kehidupan nyata, siswa dapat lebih mudah memahami pentingnya mempelajari PPKn bagi kehidupan sehari-hari. Selain itu, siswa dapat mengembangkan tingkat apresiasi mendalam terhadap identitas dan nilai-nilai kebangsaan yang mereka miliki. Salah satu contoh materi pelajaran PPKn yaitu mengenai Pancasila. Jika siswa belajar dengan pendekatan konvensional tidak kontekstual, maka mereka hanya akan menghafal simbol dan menyebutkan lima sila Pancasila tanpa memahami seberapa dalam butir nilai yang terkandung di dalamnya, serta setiap ujian akan selalu berusaha keras mengingat materi tanpa memahaminya. Namun, jika siswa belajar menggunakan pendekatan modern yang bersifat kontekstual, siswa akan mendapatkan pemahaman bermakna terhadap PPKn karena mereka dapat mengaitkan materi pelajaran dengan isu nyata yang terjadi di lingkungannya. Selain itu, siswa dapat belajar tentang bagaimana mengimplementasikan materi yang dipelajari pada kehidupan sehari-hari, seperti melakukan kebaikan, penghormatan terhadap keragaman, dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Pembelajaran PPKn menggunakan model pembelajaran Problem Based-Learning (PBL) juga dapat menjadi kegiatan menarik bagi siswa. Problem Based-Learning dapat membantu siswa menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan PPKn. Dengan menerapkan model Problem Based-Learning, siswa diharuskan mengaitkan konsep PPKn ke dalam situasi nyata kehidupan sehari-hari. Hal ini juga membantu siswa membuat keputusan yang tepat dan sesuai berdasarkan nilai dan prinsip yang mereka anut. 

Kesimpulannya, pembelajaran kontekstual merupakan komponen penting dalam pendidikan PPKN yang efektif di SD. Dengan menghubungkan materi pelajaran dengan situasi dan pengalaman kehidupan nyata, guru dapat membantu siswa untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang Pancasila dan relevansinya dengan kehidupan mereka. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun