Mohon tunggu...
Sekar NadindaPrastiwi
Sekar NadindaPrastiwi Mohon Tunggu... Jurnalis - pelajar

waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menanam di Lahan yang Sempit bersama AER Farm

16 Mei 2019   03:34 Diperbarui: 19 Mei 2019   08:07 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tumbuhan yang ditanam dengan sistem Hidroponik/Dokpri

Sukajaya, Sukabumi. Dibeberapa kota besar seperti Bandung dan Jakarta yang padat dengan penduduk dan pertumbuhan rumah baru, membuat sulitnya menemukan ruang atau lahan untuk mengelola tanaman dan bagi yang menyukai tanaman tetapi, bingung untuk menanamnya karena tidak ada tempat atau lahannya sedikit? Maka bercocok tanam dengan sistem hidroponik ini solusinya dan sekarang hal kini yang banyak digemari.

Hidroponik adalah cara mengelola tanaman dengan memanfaatkan air tanpa mennggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Salah satunya kebun hidroponik yang ada di Sukabumi yakni AER Farm Hidroponik yang terletak di Kampung Babakan Kiara, Sukajaya, Sukabumi, dengan luas lahan 720 meter persegi. 

AER Fram muncul karena rasa cemas pemiliknya akan kurangnya minat pemuda untuk menjadi seorang petani dengan dibangunya AER Farm sistem pertanian modern diharapkan meningkatkan minat pemuda untuk terjun di dunia pertanian dan perkebunan.

AER Farm yang dibentuk sejak 1 Januari 2019 tidak hanya melakukan proses jual beli namun mereka juga membuka kelas pelatihan dan kunjungan kebun untuk masyarakat yang ingin tahu seperti apa proses penanaman secara hidroponik.masyarakat yang berkunjung diajarkan dari pemilihan bibit, penyaringan hingga panen dan hasilnya bisa di bawa pulang.

AER Farm mengawasi betul segala proses yang ada dikebun. Mulai dari pemilihan bibit, perawatan, penyiraman pestisida nabati, hingga pengemasan. Semuanya diperhatikan dengan baik selain bertujuan agar masyarakat mau untuk mengkomsumsi sayuran organik dan meningkatkan pertanian dengan cara modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun