Platform Sosial Media X Sebagai Alat Bantu Perekonomian Mahasiswa

Di era yang serba modern ini, pastinya banyak orang yang tidak bisa lepas dari penggunaan social media dalam kehidupan mereka sehari-hari. Aplikasi social media "X" rasanya sudah tidak asing lagi didengar ditelinga banyak masyarakat terutama kaum muda mudi yang selalu update mengenai perkembangan social media. 

Platform ini dulunya bernama Twitter yang dibentuk dengan tujuan awal sebagai web yang memuat banyak berita serta informasi berbasis digital yang dapat diakses melalui linimasa internet atau web. 

Seiring berkembangnya teknologi dan antusiasme masyarakat dunia terhadap web ini, akhirnya Twitter muncul sebagai aplikasi yang dapat diakses oleh semua golongan dan dapat dengan mudah didapatkan melalui Google Play Store maupun AppStore. 

Fitur yang ditawarkan oleh X saat ini sangatlah beragam seperti direct messages, monetization, spaces, dan communities. Fitur yang paling dominan dinikmati kaum muda terkhususnya mahasiswa ialah communities. Fitur  tersebut hadir sebagai wadah komunitas yang mana user atau pengguna dapat membuat komunitas sesuai passion dan minat mereka dan siapapun yang memiliki passion atau minat yang sama dapat bergabung dalam communities tersebut. 

Contoh yang paling banyak ditemui pada fitur tersebut ialah makin marak munculnya akun/komunitas base kampus kampus di Indonesia seperti akun @unnesmenfess, @ui_fess, @undipmenfess, @UNS_fess, dan masih banyak lainnya.  Pada base tersebut pastinya banyak meng-update informasi mengenai kampus pemilik base dan para anggota yang ada pada base tersebut pun dapat saling mengirimkan "menfess" atau dengan kata lain mengirimkan pesan yang dapat dilihat dan dibaca oleh seluruh anggota yang ada pada base tersebut.

Apakah dalam base hanya dapat mengirimkan informasi mengenai kegiatan kegiatan yang terjadi di kampus atau berita yang sedang banyak dibicarakan? Tentunya tidak. Makin berkembang dan makin meningkatnya peminat yang ada dalam base tersebut, banyak mahasiswa yang menggunakan kesempatan untuk melakukan kegiatan perekonomian. Misalnya saja dengan berjualan pada base tersebut. Mengingat masih banyaknya mahasiswa yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan penghasilan tetap, membuat banyak mahasiswa yang memilih mencari penghasilan tambahan dengan cara berjualan secara kecil-kecilan. 

Biasanya mereka mempromosikan barang dagangannya yang berupa makanan, barang, maupun jasa melalui base tersebut. Contoh Pasar yang sering muncul pada base ialah menjual makanan dengan free delivery/pre-order, jasa tulis, jasa antar-jemput (anjem) dan jasa titip (jastip) yang mana target pasar tersebut ialah para mahasiswa. Benefit dari hal ini ialah, secara tak langsung mendorong para mahasiswa untuk memiliki jiwa enterpreneur dan dapat membantu perekonomian di kalangan mahasiswa yang belum banyak memiliki pekerjaan dan pendapatan yang tetap. 

Selain benefit bagi mahasiswa yang melakukan penjualan, hal ini juga dapat membantu mahasiswa lain yang membutuhkan sesuatu sesuai dengan kebutuhan mereka baik barang maupun jasa dan dapat mendapatkannya dengan mudah sebagai konsumen. 

Harapannya pemanfaatan platform sosial media "X" sebagai alat bantu perekonomian di kalangan mahasiswa dapat berjalan dengan baik diiringi dengan kemajuan dan kecanggihan dari sistem "X" waktu ke waktu. Tidak hanya bagi kalangan mahasiswa, bagi khalayak umum-pun dapat memanfaatkan platform ini sebagai wadah untuk melakukan kegiatan perekonomian dan dapat bersanding dengan sosial media serta e-commerce lainnya.