Mohon tunggu...
Sekar Kinasih
Sekar Kinasih Mohon Tunggu... Musisi - Respect✨

Jadilah baik,sampai usai usia🍁

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Say No to Pacaran!

22 Desember 2019   11:55 Diperbarui: 22 Desember 2019   12:05 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pacaran? Apa sih itu? Ya,pacaran adalah proses perkenalan dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan.

Kali ini,saya akan membahas pacaran menurut Islam. Dalam Islam,hukum pacaran adalah haram. Banyak orang yang mungkin sudah mengetahui tentang hal ini,namun mereka menyepelekannya.

Yang mereka rasakan saat pacaran adalah kebahagiaan. Ya,mungkin mereka bahagia saat bersama pasangannya. Tapi itu hanyalah kebahagiaan di dunia,yang sifatnya hanya sementara. Dan apakah mereka juga akan merasakan kebahagiaan yang sama di akhirat kelak?

Islam melarang pacaran bukan tanpa sebab. Pacaran adalah perbuatan yang mendekati zina,dan zina merupakan dosa besar. Selain itu,didalam Al-Qur'an juga menjelaskan "Dan janganlah kamu mendekati zina,(zina) itu sungguh suatu perbuatan keji,dan suatu jalan yang buruk" (Q.S. Al-Isra/17:32)

Selain itu,pacaran juga banyak merugikan diri sendiri. Misalnya,dengan pacaran kita hanya membuang buang waktu. Bukankah dengan pacaran,waktu kita hanya terbuang sia-sia? Padahal,lebih baik waktu itu digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT,memperbaiki diri yang masih jauh dari kata sempurna.

Kemudian,pacaran juga hanya membuang uang saja. Terkadang kita hanya fokus untuk membahagiakan pasangan kita. Contohnya, kita berduaan nonton bioskop,makan enak direstoran,membelikan hadiah untuk pasangan kita,dan masih banyak lagi. Dan kita lupa,jika ada orang yang seharusnya kita utamakan kebahagiaannya,yaitu orang tua kita

Daripada kita terus memikirkan kebahagiaan pasangan kita yang belum tentu menjadi jodoh kita,lebih baik kita memikirkan bagaimana cara untuk membahagiakan orang tua kita sendiri. Dan apakah tidak lebih baik uang kita gunakan untuk hal-hal yang bermanfaat? Misalnya untuk bersedekah. Bukankan itu malah menambah pahala?

Sebenarnya rasa cinta itu fitrah,namun terkadang pola pemikiran kita belum terlaku matang,lalu rasa cinta itu tidak dikontrol dengan baik. Untuk itu,maka kendalikan rasa cinta kita dengan baik. Jangan hanya mengandalkan kebahagiaan yang bersifat sementara dan hanya menuruti hawa nafsu. Tidak perlu khawatir apabila kita tidak pacaran lalu kita berpikiran bahwa kita akan jauh dengan jodoh kita.

Percayalah, Allah telah menyiapkan jodoh untuk kita dan Allah akan mendatangkan jodoh kita di waktu yang tepat. Untuk itu,fokus saja memperbaiki diri dan selalu berdoa agar diberikan jodoh yang baik,yang tentunya bisa membawa kita ke surga.

Sebagai penutup,manfaatkanlah waktumu sebaik mungkin. Terus perbaiki diri dan selalu mendekatkan diri kepada-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun