Mohon tunggu...
Sekar Harum P
Sekar Harum P Mohon Tunggu... Mahasiswi -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mak Encar: "Aku Tidak Ingin Anak-anakku Hidup Seperti Aku"

20 Februari 2019   12:13 Diperbarui: 10 Maret 2019   22:41 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BANJARAN -'Kasih Ibu sepanjang masa' adalah pepatah yang memang benar adanya. Hal ini terbukti jelas dari pengorbanan seorang wanita yang akrab disapa Mak Encar. Beliau adalah wanita tua berusia 50 tahunan, beliau lahir dan besar di Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Sejak berusia 15 tahunan, beliau sudah bekerja paruh waktu sebagai asisten rumah tangga, penjual kue keliling, membantu mencuci dan menyetrika di rumah tentangga, apapun pekerjaan ia lakoni, alasannya adalah ia ingin bersekolah.

Namun, takdir berkata lain, Mak Encar tidak dapat melanjutkan sekolahnya karena harus membantu kedua orang tuanya untuk bekerja demi terpenuhinya kebutuhan sehari-hari. Mak Encar tidak bisa berbicara bahasa Indonesia, ia selalu menggunakan bahasa sunda dalam setiap percakapannya sehari-hari. Kini, sampai usianya lebih dari setengah abad, beliau terus bekerja demi menyekolahkan 2 orang anaknya. 

Ia ditinggal pergi suaminya beberapa tahun yang lalu. "Pagawean naon oge ku abdi mah dilakukeun," yang artinya "Pekerjaan apapun akan selalu saya lakukan", adalah penggalan kalimat setiap kali ditanya mengapa masih ingin bekerja diusia yang sudah rentan seperti itu, "sadayana pami pikahareupeun barudak abdi neng,", atau yang artinya, "semua demi masa depan anak-anak saya neng," ucapnya melalui telepon genggam pemilik rumah yang menjadi tempat Mak Encar bekerja pada 20/2/2019.

Seiring berjalannya waktu, kondisi kesehatan Mak Encar menurun, usia yang sudah lanjut membuat  Mak Encar mengalami komplikasi dan tidak dapat bekerja lagi. Ia berkata kini hanya dapat berdoa dan melakukan apa yang ia bisa demi kelangsungan hidup beliau dan anak-anaknya, sungguh mulia pengorbanan seorang ibu, cita-citanya sangat sederhana : Mak Encar tidak ingin anak-anaknya hidup seperti dirinya, ia pun selalu berkata pada anak muda yang ia temui bahwa selagi bisa, perbanyaklah ibadah dan belajar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun