Mohon tunggu...
Sekar Galih
Sekar Galih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Halo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Strategi Penanganan dan Pencegahan Mpox, Penyakit Zoonosis yang Mengancam Kesehatan Global

2 Oktober 2024   22:40 Diperbarui: 2 Oktober 2024   23:57 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Mpox atau monkeypox adalah cacar monyet yang merupakan penyakit infeksi virus yang disebabkan oleh virus dengan genusnya adalah Orthopoxvirus. Virus cacar monyet ini ditemukan pertama kali di tahun 1958 saat dilakukan isolasi dari lesi vesikuloid pustular di antara monyet tawanan di Kopenhagen. Orang-orang yang tinggal di daerah kawasan berhutan mungkin memiliki risiko terpapar yang dapat menyebabkan infeksi subklinis. Cacar monyet memiliki gejala yang mirip dengan gejala cacar biasa seperti gejala flu, demam, tidak enak badan, sakit kepala, sakit punggung, dan ruam yang khas yang berlangsung antara 2-4 minggu dan biasanya sembuh sendiri, tetapi pada beberapa individu, dapat menyebabkan komplikasi medis hingga kematian.

Penularan cacar monyet atau monkeypox ini sendiri dapat terjadi melalui kontak antara orang ke orang atau dari hewan ke manusia. Cacar monyet atau monkeypox ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak erat dengan seseorang yang mempunyai ruam mpox, termasuk melalui kontak tatap muka, kulit ke kulit, mulut ke mulut, mulut ke kulit, dan kontak seksual. 

Monkeypox juga dapat menular dari hewan ke manusia jika adanya kontak fisik antara hewan yang terinfeksi dan manusia. Risiko tertular cacar monyet dari hewan dapat diturunkan dengan meminimalisir atau bahkan menghindari kontak dengan hewan liar, terutama hewan yang sedang sakit atau bahkan sudah mati. Di negara-negara endemis, makanan yang berisi daging atau bagian tubuh hewan perlu dimasak hingga matang sebelum dimakan.

Upaya mencegah transmisi virus mpox sangat bergantung pada kebersihan diri. Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah beraktivitas di tempat umum serta menggunakan masker dapat juga menjadi benteng pertahanan yang efektif. Selain itu, WHO dan CDC merekomendasikan pemberian vaksin diprioritaskan kepada petugas laboratorium, tenaga kesehatan di rumah sakit, serta populasi yang berisiko. 

Peningkatan kesadaran masyarakat juga sangat diperlukan, hal ini bisa dengan cara penyuluhan kesehatan yang mencakup informasi gejala, penularan, dan pencegahan sekaligus mencakup informasi tentang menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi, terutama satwa liar seperti monyet, tikus, dan hewan pengerat lainnya yang bisa jadi vektor penyakit cacar monyet ini.

 

Penanganan dari mpox ini sendiri pertama bisa dilakukan melalui tes PCR untuk memastikan terdapatnya infeksi atau tidak, pengobatan bersifat simptomatik (termasuk penggunaan paracetamol untuk meredakan demam dan pengobatan untuk mengurangi gatal. Penderita cacar monyet biasanya memerlukan isolasi mandiri selama 2 hingga 4 minggu, tergantung bagaimana keparahan gejala, lalu terapi suportif seperti pemberian cairan yang cukup dan perawat luka untuk mempercepat penyembuhan. Terakhir monitoring kontak orang-orang yang berkontakan erat dengan pasien. Monitoring kontak ini dilakukan selama 21 hari untuk gejala seperti demam atau ruam.

Kesimpulan

Mpox juga dikenal sebagai cacar monyet, disebabkan oleh Orthopoxvirus, yang pertama kali ditemukan pada hewan. Penyakit ini serupa dengan cacar biasa, dengan gejala seperti demam, sakit kepala, dan ruam yang sembuh sendiri dalam 2 hingga 4 minggu, tetapi terkadang dapat menyebabkan komplikasi yang serius. Penularan ditransmisikan melalui kontak dekat antara manusia dan hewan. Menghindari kontak dengan hewan liar dan menjaga kebersihan diri, seperti menggunakan masker, adalah pencegahan utama. 

Orang-orang yang berisiko tinggi, seperti petugas kesehatan, diprioritaskan untuk divaksinasi. Pengobatan cacar monyet bergantung pada gejalanya, dan isolasi pasien selama 2 hingga 4 minggu sangat penting untuk mencegah penularan. Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, kontak harus dipantau selama 21 hari.
"KATA KUNCI: Cacar, Gejala, Monyet, Pencegahan, Penanganan"

DAFTAR PUSTAKA
Caloh, G.B.A. 2024. Frequently Asked Questions (FAQ) Mpox.
https://infeksiemerging.kemkes.go.id/penyakit-virus/frequently-asked-
questions-faq-mpox [online]. (diakses 26 September 2024).
Husna, F. dan Wicaksono, I.A. 2019. Informasi Tentang Penyakit Infeksi Cacar
Monyet (Monkeypox) yang Menyerang Manusia. Farmaka, 18(1), pp. 148-
154.
Zuhrah, H.M. 2024. Wabah Mpox Merebak, Dosen UNAIR Tekankan Pentingnya
Langkah Pencegahan. https://unair.ac.id/wabah-mpox-merebak-dosen-
unair-tekankan-pentingnya-langkah-pencegahan/ [online]. (diakses 27
September 2024).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun