pendaftaran mahasiswa baru tahun lalu. Persoalan memilih jurusan menjadi hal yang mengganjal, antara memilih jurusan sesuai minat? Atau berdasarkan kesempatan dan peluang mendapatkan kursi di suatu jurusan? Mengingat masing-masing jurusan memiliki "nilai" Â serta karakteristik yang berbeda, termasuk jumlah kuota yang disediakan.
Masih terbersitLalu, bagaimana seharusnya kita menyikapi kebimbangan ini? Haruskah mengalahkan minat kita demi bisa mendapatkan 1 kursi di suatu jurusan yang tidak sesuai keinginan?
Dalam dunia yang modern dan makin kompleks ini kita manusia cenderung dituntut untuk bersikap dinamis, solutif, dan praktis. Sama hal nya ketika kita memutuskan untuk mendaftarkan diri menjadi mahasiswa di suatu universitas.
Terkadang, hal yang kita inginkan belum tentu baik untuk kita. Namun, ketika kita membutuhkan suatu hal, sudah pasti itu akan berguna. Ketika kita bimbang memilih suatu jurusan dengan segala macam pertimbangannya, satu yang perlu kita ingat. Untuk apa ilmu yang kita timba di kemudian hari? Apakah sudah terbayang?
Contohnya, ketika mendaftar di salah satu kampus di Jakarta. Minat kita ada di jurusan Manajemen, sedangkan kuota nya lebih banyak kemungkinan diterima di jurusan Akuntansi.
Kembali ke pertanyaan sebelumnya, jika memilih Manajemen apa langkah kemudian hari supaya ilmu itu berguna? Sama pertanyaannya jika memilih jurusan Akuntansi. Dan orang yang paling bisa menentukan dan menjawab bukan orang lain, tetapi diri kita sendiri.
Apa kesimpulannya? Kesimpulannya, bahwa ketika kita bimbang untuk menentukan pilihan dalam hal apapun, banyak pertimbangan boleh, tetapi jangan lupakan juga sebab - akibat ketika kita sudah menentukan suatu pilihan.
Jika sudah memilih mengikuti seleksi mahasiswa baru di universitas A, maka ternyata kita akan menemukan kendala jangan mengeluh, jangan berhenti dan jangan pernah putar balik karena itu hanya akan menambah pelik masalah.
Kita hidup di zaman yang kompleks, maka sudah semestinya kita juga terdidik menjadi manusia yang solutif dan tetap fokus pada tujuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H