Mohon tunggu...
Sekar Azmi Azzahra
Sekar Azmi Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo! Kenalin Saya Sekar Azmi Azzahra sebagai Mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri. Selamat datang di platform berita yang berfokus pada opini terkait dengan isu-isu atau permasalahan yang terjadi dan relevan dengan study yang saya jalani saat ini. Saya harap anda menemukan konten atau berita yang bermanfaat disini.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menguak Korupsi di Lingkaran Pemerintahan: Janji yang Tertinggal

22 Desember 2024   12:45 Diperbarui: 22 Desember 2024   12:43 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di sisi lain, momen Pilkada sering menjadi ajang pamer janji para calon kepala daerah. Spanduk-spanduk besar berisi janji kesejahteraan, pembangunan infrastruktur, hingga pengentasan korupsi bertebaran di berbagai sudut kota. Namun, seberapa sering janji-janji tersebut benar-benar diwujudkan?  

Berdasarkan pengamatan terhadap beberapa kepala daerah yang terpilih, banyak janji yang tak terealisasi. Misalnya, janji transparansi anggaran yang kerap diabaikan setelah pemilihan usai. Sebagian besar kepala daerah cenderung sibuk membangun jaringan politik daripada memenuhi janji mereka.  

Mengembalikan Kepercayaan Publik 

Untuk memutus rantai korupsi dan memastikan pejabat publik menepati janjinya, beberapa langkah dapat diambil:  

1. Transparansi Proses Hukum  

Penegak hukum harus memastikan bahwa setiap kasus korupsi yang diselidiki dapat diakses informasinya oleh masyarakat, sehingga tidak ada celah untuk manipulasi.  

2. Peningkatan Kesadaran Masyarakat 

Publik harus terus diedukasi tentang pentingnya mengawasi pemerintah. Dengan demikian, masyarakat bisa menjadi pengawas aktif yang mendorong akuntabilitas pejabat publik.  

3. Evaluasi dan Sanksi Pasca-Pilkada

Setiap janji kampanye yang tidak dipenuhi harus diberi sanksi moral maupun hukum melalui mekanisme pengawasan independen.  

Sebagai mahasiswa, kita memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi. Diskusi kritis di lingkungan kampus, artikel di media massa, hingga partisipasi aktif dalam mengawasi pemerintah adalah langkah nyata untuk mencerdaskan masyarakat dan melawan korupsi.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun