Mohon tunggu...
Sekar Azmi Azzahra
Sekar Azmi Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo! Kenalin Saya Sekar Azmi Azzahra sebagai Mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri. Selamat datang di platform berita yang berfokus pada opini terkait dengan isu-isu atau permasalahan yang terjadi dan relevan dengan study yang saya jalani saat ini. Saya harap anda menemukan konten atau berita yang bermanfaat disini.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menguak Korupsi di Lingkaran Pemerintahan: Janji yang Tertinggal

22 Desember 2024   12:45 Diperbarui: 22 Desember 2024   12:43 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Korupsi, sebuah fenomena yang terus mencederai kepercayaan publik terhadap aparat pemerintahan. Tidak sedikit kasus korupsi yang melibatkan pejabat tingkat tinggi mencuat ke permukaan. Namun, tak jarang pula kasus-kasus ini seakan menghilang tanpa kejelasan kelanjutan. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa isu-isu korupsi sering kali terkubur di tengah arus informasi?  

Berdasarkan investigasi dan pengumpulan data, beberapa fakta mencengangkan berhasil terungkap. Dalam tiga tahun terakhir, puluhan pejabat tingkat tinggi, mulai dari menteri hingga kepala daerah, telah ditangkap karena kasus korupsi. Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sering kali menjadi headline media, namun dampaknya kerap terasa sebatas sensasi sementara. Tidak sedikit kasus besar yang perlahan meredup, bahkan hilang dari pemberitaan. Contohnya, kasus korupsi dana bansos yang sempat mengguncang publik namun kini jarang terdengar perkembangannya.

Mengapa Isu Korupsi Menghilang?  

Beberapa faktor dapat menjelaskan mengapa isu-isu korupsi sering "hilang" dari pemberitaan:  

1. Intervensi Kekuasaan  

Dalam beberapa kasus, terdapat indikasi bahwa tekanan politik atau kekuasaan mampu mengaburkan proses hukum. Pejabat tinggi dengan jaringan yang kuat dapat memengaruhi jalannya penyidikan hingga pengadilan.  

2. Minat Publik yang Cepat Bergeser 

Di era informasi digital, isu-isu baru cepat bermunculan, membuat perhatian publik terhadap kasus korupsi tertentu mudah teralihkan. Media juga lebih sering memilih isu yang dianggap lebih sensasional untuk menarik perhatian.  

3. Kurangnya Transparansi Penegakan Hukum  

Proses hukum di Indonesia sering kali tertutup, sehingga masyarakat tidak memiliki akses penuh terhadap perkembangan kasus. Akibatnya, informasi tentang kasus-kasus besar sering kali terhenti di tengah jalan.  

Janji Pilkada: Apakah Realitas Sejalan dengan Harapan? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun