Oleh : Sekar Azizah Maulidina
Mahasiswa Prodi Pendidikan Sosiologi UNJ
Â
Pendidikan merupakan bekal bagi manusia dalam berkehidupan untuk menghadapi tantangan yang sejalan dengan perkembangan zaman yang terus berubah. Arus globalisasi mempengaruhi sistem pendidikan, yang menuntut berbagai perubahan dalam memenuhi kebutuhan dalam menghadapi tantangan zaman.
Revolusi industri 4.0 merupakan era yang saat ini menggambarkan perubahan cara kerja hidup manusia secara fundamental. Perubahan terjadi secara luas dan menyeluruh, termasuk dalam bidang ekonomi. Dimana kemampuan soft skill, hard skill dan dalam penggunaan teknologi menjadi hal yang penting untuk dikuasai. Sebagai sarana komunikasi, wadah berbisnis, mengolah manajemen dan perusahaan dan sistem lainnya. Maka hal tersebut juga berdampak pada dunia pendidikan, yang merupakan tempat untuk dapat membentuk sumber daya yang mampu bertahan dalam perubahan zaman dalam era revolusi industri 4.0.
Perkembangan informasi dan teknologi menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran dalam institusi pendidikan. Pembelajaran yang klasik harus mempu menyesuaikan diri dengan teknologi dan menuju modernisasi. Metode pembelajaran yang dilaksanakan dengan teknologi akan membantu siswa dalam menciptakan kegiatan belajar yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, revolusi dalam pembelajaran menjadi satu keniscayaan yang harus dilaksanakan.
Inovasi pembelajaran 4.0 menekankan pada penerapan ilmu pengetahuan dan aplikasinya di dalam ataupun luar kelas pada proses pembelajaran. Inovasi pembelajaran 4.0 dapat dilakukan dengan berbagai acara dengan mengadopsi dan mengembangkan metode pembelajaran yang telah ada dengan kreativitas yang dimiliki oleh sekolah atau institusi pendidikan.
Kebutuhan yang terus berkembang dalam pendidikan maka mengupayakan terbentuknya siswa yang terus mengalami pembaharuan. Khususnya disiapkan bagi para pemuda atau generasi penerus seperti mahasiswa dalam tingkatan perguruan tinggi. Dimana mahasiswa menjadi agen perubahan dalam lingkungan masyarakat. Mahasiswa disiapkan menjadi individu yang dapat menjawab tantangan bagi perubahan zaman dan menjadi bermanfaat bagi dirinya ataupu lingkungan masyarakat.
Itulah sebab munculnya inovasi-inovasi pembelajaran yang terpusat pada mahasiswa pada perguruan tinggi yang difasilitasi oleh pemerintah. Yakni agar mahasiswa sebagai agen perubahan dapat menjadi lulusan-lulusan yang berkualitas dan dapat menghadapi perubahan zaman. Seperti  dibuatnya kebijakan kampus yang diusung oleh menteri pendidikan, bapak Nadiem Makarim, yakni Program Kampus Merdeka.
Program Kampus Merdeka merupakan bagian dari kebijakan merdeka belajar oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa dalam mengasah kemampuan atau minat yang dimiliki sebagai persiapan masuk ke dalam dunia kerja dan karier di masa mendatang. Dalam program kampus merdeka, mahasiswa dapat mengeksplorasi pengetahuan dan memperluas jaringan di luar studi serta kampus asal dengan mengkonversikan SKS untuk mengikuti berbagai kergiatan tersebut selama satu semester.
Salah satu program Kampus Merdeka adalah program Magang Bersertifikat. Program Magang bersertifikat diperuntukkan bagi mahasiswa jenjang S1 dari semua perguruan tinggi negri atau swasta di Indonesia yang terdaftar dalam Pangkalan data Pendidikan Tinggi (PDDikti). Konsep dari program Magang Bersertifikat yang memberikan kebebasan selama satu sampai dua semester ini untuk melakukan kegiatan dalam mencari pengalaman di luar program studi. Mahasiswa berkesempatan untuk mendapatkan pelajaran melalui pengalaman kerja dalam industri/profesi yang sesuai dengan minat dan kemampuannya melalui mitra yang telah berkompeten.
Sebagaimana teori pendidikan yang dikemukakan oleh John Dewey dalam konsep 'learning by doing'. Dalam menerima pendidikan, peserta didik sepatutnya tidak hanya belajar melalui teori di dalam ruang-ruang kelas. Tetapi menekankan pada proses praktik dan trial and error. Dimana siswa akan lebih mampu untuk mengeksplorasi diri untuk menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.
John Dewey berpendapat bahwa pendidikan hendaknya berlandaskan pada pengalaman yang mendidik. Pada prinsipnya, learning by doing menegaskan adanya pengalaman yang berkesinambungan dan interaksi. Kesinambungan berarti pengalaman yang terjadi pada individu berkaitan dengan pengalaman selanjutnya. Interaksi berarti pengalaman yang diterima dapat menstimulus individu untuk bertindak, dan menghubungankannya dengan pengalaman selanjutnya.
Dengan begitu mahasiswa tidak hanya menjadi lulusan pada universitas dengan predikat yang baik serta pandai dalam teori. Tetapi dapat mengembangkan dan mengaplikasikan teori tersebut dalam kehidupannya. Terjun untuk belajar secara langsung ke lapangan menjadikan mahasiswa sebagai agen yang membawa kemajuan dalam pendidikan.
Maka dalam hal ini program Kampus Magang Merdeka Belajar oleh Kemendikbud juga menjadi salah satu solusi bagi ketidakharmonisan antara proses pembelajaran melalui teori-teori di dalam kelas dengan realitas di dunia nyata. Dimana proses pembelajaran seringkali tidak sesuai dengan realitas yang ada. Membuat adanya jarak antara dunia perkuliahan dengan keadaan di dunia kerja. Padahal dalam kenyataan, keduanya saling berkaitan. Dimana pendidkan menyediakan dan mengolah sumber daya manusia bagi dunia kerja.
Daftar Pustaka:
Siregar dkk. (2020). Konsep Kampus Merdeka Belajar di Era Revolusi Industri 4.0. Fitrah: Journal of Islamic Education. Vol 1(1).
Surahman, Y & Fauzati, E. (2021). Maksimalisasi Kualitas Belajar Peserta Didik Menggunakan Metode Learning By Doing Pragmatisme By John Dewey. Jurnal Papeda. Vol 3(2).Â
Fuadi, T & Dian, A. (2021). Merdeka Belajar Kampus Merdeka (Mbkm): Bagaimana Penerapan Dan Kedala Yang Dihadapi Oleh Perguruan Tinggi Swasta Di Aceh. Jurnal Dedikasi Pendidikan. Vol 5(2).
Hasbullah. (2020). Pemikiran Kritis John Dewey Tentang Pendidikan (Dalam Perspektif Kajian Filosofis). Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam. Vol 10(1).
Hanim, Muhammad. (2021). Strategi Peningkatan SDM Unggul Berdaya Saing selama Pandemi. Tulungagung: Akademia Pustaka. Tersedia dari Google Scholar.
"Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka", https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/program/magang/detail, diaksees pada 20 Desember 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!