Mohon tunggu...
Sekar Ayudya Pratiwi
Sekar Ayudya Pratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

Pendidikan - Sosial Masyarakat - Edukasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengolah Sampah Jadi Bernilai: KKN UNS Kelompok 162 Perkenalkan Taman Vertikal dari Botol Bekas di Widorokandang

21 Agustus 2024   15:30 Diperbarui: 21 Agustus 2024   15:32 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi pribadi

Widorokandang, Magetan - 13 Agustus 2024. Kegiatan kreatif dalam memanfaatkan sampah anorganik menjadi barang yang bernilai kembali digelar oleh KKN UNS Kelompok 162 di Desa Widorokandang, Sidorejo. Bertempat di balai desa, acara yang mengusung tema “Pemanfaatan Sampah Botol Anorganik menjadi Ruang Hijau Vertikal (Vertikultur Botol Bekas)” ini berhasil menarik perhatian ibu-ibu PKK dan perwakilan ibu-ibu dari tiap RT yang sangat antusias mengikuti kegiatan.

Pada hari Selasa, 13 Agustus 2024, peserta diajak untuk mempelajari bagaimana botol plastik bekas, yang sering kali hanya dianggap sebagai limbah, dapat diubah menjadi taman vertikal yang cantik dan bermanfaat. Dengan pendekatan sederhana namun efektif, botol-botol bekas tersebut dipotong, diisi tanah, dan digunakan sebagai pot gantung untuk menanam berbagai jenis tanaman hias maupun sayuran.

“Kegiatan ini tidak hanya membantu mengurangi sampah plastik yang mencemari lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Taman vertikal ini dapat mempercantik rumah sekaligus menyediakan ruang hijau yang produktif,” kata salah satu fasilitator KKN.

Sumber: dokumentasi pribadi
Sumber: dokumentasi pribadi

Sumber: dokumentasi pribadi
Sumber: dokumentasi pribadi

Para ibu yang hadir tampak bersemangat, terutama ketika mereka secara langsung mencoba membuat vertikultur dari botol bekas tersebut. Dengan didampingi oleh tim KKN, peserta mendapatkan panduan langkah demi langkah dalam pengolahan botol menjadi pot yang siap digunakan untuk penghijauan. Selain itu, mereka juga diajarkan tentang jenis tanaman yang cocok ditanam di media vertikal serta cara perawatan yang optimal.

Antusiasme warga terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan terkait teknik pembuatan dan pemanfaatan taman vertikal ini. Sebagian besar peserta menyampaikan niat mereka untuk mempraktikkan konsep ini di rumah masing-masing, baik untuk mempercantik halaman maupun untuk memanfaatkan limbah botol plastik yang selama ini menumpuk.

Dengan kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Widorokandang dapat lebih termotivasi untuk berkreasi memanfaatkan limbah anorganik menjadi barang yang bernilai guna, sekaligus membantu memperbaiki kondisi lingkungan desa melalui konsep pertanian perkotaan yang inovatif.

Penulis: KKN UNS Kelompok 162

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun