Mohon tunggu...
Sekar Asyifa Nur Abiyyah
Sekar Asyifa Nur Abiyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa yang belum rajin

Pengamat film, kartun, komik yang masih butuh banyak belajar.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menghindari "Impostor Syndrome" dengan Self Reward

8 Maret 2021   14:12 Diperbarui: 12 April 2022   10:46 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun tetap saja, di balik itu semua ada kecemasan yang akan selalu dirasakannya. Orang tersebut mungkin malah bakal menyiapkan sesuatu lebih dari yang seharusnya hanya supaya orang-orang percaya kalau dia tidak curang dan bukanlah penipu.

Salah satu masalah terbesar seseorang dengan impostor syndrome adalah, gak peduli seberapa keras dia berusaha, dia gak akan berhenti berpikir bahwa semua pencapaiannya bukanlah karena itu. 

Dia terus menanggap bahwa semuanya karena kebetulan atau mungkin karena dia beruntung. Dia gak bisa menginternalisasi pencapaian dan kemampuan yang dimilikinya.

Imposter syndrome bukanlah suatu bentuk gangguan mental, namun karena fenoma ini seseorang bisa merasa stres, depresi dan gangguan kecemasan.

Kemudian gimana caranya kita bisa berhenti merasa atau menghindari fenomena seperti itu?

Pertama kita bisa perlahan-lahan belajar menerima kegagalan. Kita harus sadar bahwa kita tidaklah sempurna dan gagal itu bukanlah suatu hal yang bakal mengakhiri hidup kita. 

Kemudian kita bisa berbagai perasaan pada orang lain yang kita percaya.  Karena pikiran-pikiran negatif dalam diri kita cenderung bakal semakin  memburuk apabila dipendam dan dibiarkan begitu saja.

Selanjutnya, berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Ketika kita membandingkan diri dengan orang lain, kita bakal melihat kelebihan mereka dan merasa bahwa kita berada jauh di bawahnya. Kita bakal merasa bahwa kita gak pantas berada di tempat yang sama dengan orang-orang itu.

Kita harus menghargai kemampuan dan diri kita sendiri. Self love sangat lah penting ketika kita merasa fenomena seperti impostor syndrome ini sudah mendekati kita. Kita perlu melihat diri kita sendiri sebagai seseorang yang berarti. 

Perlu juga bagi kita menyadari kelebihan yang kita memiliki dan menerima kekurangan. Karena manusia bukanlah ciptaan yang sempurna, semua manusia, bahkan idola kita sekali pun, pasti memiliki kekurangan. 

Tinggal bagaimana kita menyikapi kekurangan itu saja. Kita gak seharusnya fokus dalam hal itu, karena itu hanya akan membuang-buang waktu. Ada baiknya kita memanfaatkan kelebihan kita semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan yang kita punya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun