Mohon tunggu...
Sekar Arum Sri Utami
Sekar Arum Sri Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Trip

Wisata Desa Wirun Sukoharjo

20 Juni 2021   19:32 Diperbarui: 20 Juni 2021   19:43 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Desa Wirun merupakan salah satu desa wisata di Kabupaten Sukoharjo yang terkenal akan potensi wisata yang dimiliki kawasan tersebut. Terletak di Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, menjadikan desa ini mudah diakses baik dari Kota Solo maupun dari Kabupaten Karanganyar. Desa Wirun berjarak kurang lebih sekitar satu kilometer dari Kota Solo dan merupakan tempat yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. 

Desa Wirun terdapat berbagai potensi wisata yang tentunya menjadi incaran para wisatawan. Salah satunya adalah pura yang terkenal dengan nama Sahasra Adhi Pura atau masyarakat sekitar menyebutnya dengan nama Candi Sonosewu. Sahasra Adhi Pura sendiri merupakan sebuah pura yang dibangun untuk beribadah serta tempat untuk bermeditasi umat Hindu. Terdapat sejarah dari pura ini sendiri, yaitu dimana ketika orang dari luar negara datang ke Indonesia tepatnya ke Desa Wirun, ia melihat desa tersebut tidak terdapat tempat ibadah agama yang ia anut. Akhirnya orang tersebut membuat pura ini sebagai tempat ibadahnya. Selain tempat ibadah yang ia buat sendiri, ia membuat pura juga untuk masyarakat sekitar untuk dipergunakan. Pendiri Sahasra Adhi Pura adalah Hardjanta Pradjapangarsa. Yang hingga saat ini dikelola oleh Kjartan Johansen dari Norwegia. 

Siapapun wisatawan yang datang dan darimanapun asalnya, Sahasra Adhi Pura sangat menjadi rekomendasi untuk dikunjungi. Kawasan Sahasra Adhi Pura menyuguhkan 50 miniatur bangunan kuno dari seluruh dunia. Keunikan dari Sahasra Adhi Pura ini adalah terdapat tujuh titik bintang. Dengan ukuran proporsional, arah lokasi bangunan ini disesuaikan dengan penunjuk posisi matahari. Model miniatur ini juga dapat menunjukkan posisi benda langit lainnya, seperti bulan dan bintang. Misalnya saja, di dalam miniatur Piramida Agung Mesir, terdapat Lorong yang mengarah rasi bintang Sirius, Orion, Alpha Draconic, dan Ursa Minor. Inilah keunikan Sahasra Adhi Pura yang dimaksudkan terdapat tujuh titik bintang. Waktu yang tepat untuk berkunjung ke Sahasra Adhi Pura adalah di pagi hari, karena kita dapat menyaksikan langsung keunikan Sahasra Adhi Pura dari dekat. Wisatawan untuk datang ke Sahasra Adhi Pura tidak perlu khawatir untuk mencapai lokasinya, karena letak Sahasra Adhi Pura yang strategis membuat para wisatawan dengan mudah untuk menjangkaunya.

Beralih ke wisata air di Desa Wirun, Embung Pengantin merupakan salah satu objek wisata yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi. Tiket masuk ke Embung Pengantin hanya dua ribu rupiah, pengunjung sudah mendapat bonus pakan ikan satu wadah gelas mineral. Waktu yang tepat untung mengunjungi tempat ini adalah di pagi atau sore hari karena matahari tidak terlalu terik. Setelah melewati pintu masuk kita akan melewati jembatan bambu yang membentang di atas embung. Dari atas jembatan, kita bisa memberi makan ikan- ikan yang ada di sana. Di sebelah utara embung terdapat taman dengan aneka macam bunga. Juga ada tempat duduk yang teduh untuk menikmati embung ini. Ada dua gazebo mini yaitu gubuk asmoro dan gazebo berbentuk segitiga. Tempat ini sungguh instagramable, serta sangat cocok untuk para wisatawan yang senang berfoto-foto. 

Siapapun wisatawan yang datang, Embung Pengantin sangat dibolehkan untuk dikunjungi. Embung Pengantin juga merupakan rekomendasi bagi para wisatawan yang ingin berekreasi dan menikmati wisata air. Untuk menikmati Embung Pengantin juga ada pilihan lain yaitu dengan menaiki perahu. Perahu kayuh kecil yang disediakan berkapasitas 4 orang dengan tarif sepuluh ribu rupiah. Sementara perahu besar yang berkapasitas belasan orang, bertarif lima ribu rupiah. Dengan perahu yang besar kita dapat mengelilingi Embung Pengantin seluas satu setengah hektar. Selain itu, menu kuliner yang tersedia di tempat wisata Embung Pengantin ini ada berbagai macam, dari soto hingga nasi yang pastinya memiliki harga terjangkau. Wisata embung ini baru buka lebaran tahun lalu. Namun, minat wisatawan yang cukup tinggi mengakibatkan jumlah pengunjung yang datang sudah banyak. Untuk mencapai lokasi embung pengantin, wisatawan tidak perlu khawatir karena infrastruktur jalan yang bagis dan juga tempat strategis. memudahkan wisatawan untuk datang berkunjung dan menikmati keindahan Embung Pengantin. 

Menurut koordinator pengelolaan wisata, Embung Pengantin ini dulunya hanya sawah yang dikeruk tanahnya untuk menguruk pembangunan saluran irigasi Bendungan Colo. Karena itu cekungan akhirnya terisi air hingga menjadi embung. Embung ini sempat menjadi tempat pemancingan namun kemudian terbengkalai hingga warga sekitar berniat untuk mengubahnya menjadi tempat wisata seperti sekarang. Pemberian nama embung pengantin dilatarbelakangi oleh peristiwa yang pernah terjadi sebelumnya, yaitu ada sepasang penganti baru yang bermain di Embung ini namun keduanya berakhir meninggal dunia karena tenggelam. Sejak saat itu tempat ini dinamai Embung Pengantin. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun