Mungkin dari teman-teman pernah mendengar kalimat, "Prasangka dan Ucapan itu adalah doa" atau kalimat "jangan suka mikir negatif dulu, belum tentu kejadian" atau bahkan ada yang bilang ketika  hal yang menyakitkan dan membuat beban pikiran,
"Jangan terlalu dipikirin,dijalanin aja ini pasti yang terbaik".
Semua contoh kalimat tadi terdengar klise ya? seperti jawaban normatif saja. Tapi sebetulnya jika di telaah lebih jauh jawaban-jawaban itu adalah tindakan yang seharusnya memang kita lakukan.Â
Seharusnya kita lakukan bukan berarti harus kita lakukan segera, hari itu juga, Â saat sedang ada masalah terjadi. Sebagai manusia kita juga diberikan berkah oleh Allah perasaan sedih, perasaan kecewa,marah, yang tidak apa-apa untuk kita rasakan.Â
Perasaan itu diberikan, mungkin maksudnya adalah agar kita tidak menjadi hamba yang sombong, atau yang terlalu hanyut dalam ke nikmatan sehingga lupa bersyukur,bahkan salah satu cara Allah menjauhkan kita dari orang yang salah.
Dalam realitanya, keadaan tidak mengenakan akan selalu kejadian bahkan hal-hal yang tidak pernah kita pikirkan sekalipun. Betapa kehidupan penuh dengan misteri. Atau kita ubah kalimatnya, betapa banyak cara Allah untuk mendidik kita.
Ada pelajaran dari Al-Quran yang indah sekali, saya kutip dari buku Cak Nun "Allah tidak cerewet seperti kita" halaman 15, disana dijelaskan salah satu ayat:
"Rabbana ma Khalaqta Hadza Bathila", Wahai pengasuhku tidaklah engkau menciptakan semua ini untuk sia-sia. Dalam kalimat itu, kita sebagai hamba yang bicara ke Allah.
Dalam kalimat itu kita diminta Allah untuk belajar agar mampu melihat segala permasalahan dan hal yang menjengkelkan lebih luas lagi.Â
Kalimat "tidaklah engkau menciptakan semua ini untuk sia-sia" bermakna sebagai pernyataan kita bahwa kelak ada sesuatu berkah yang dapat diambil dari apa yang kita lalui saat ini. Meskipun kita membutuhkan waktu lama atau kelapangan hati yang luas untuk dapat melihatnya.Â
Kehidupan adalah rahasia yang abadi, tidak akan pernah tahu bagaimana berakhirnya, bagaimana jalannya sampai pada kita melaluinya. Tugas manusia memang hanya bisa usaha dan berdoa. Perkara hasil, bukan wewenang kita lagi, pun ketika kita berhasil kita sering kali lupa. Kalau saat ini ada dan nyata karena ada yang memampukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H