Seru rasanya melihat timeline sosial media saya, publik ramai-ramai unggah foto produk BTS x MCD. Kolaborasi tersebut berupa menu BTS Meal yang telah diluncurkan di Amerika Serikat pada tanggal 26 Mei 2021 lalu. Â Di Indonesia, BTS Meal pun telah diluncurkan pada hari ini, Rabu 9 Juni 2021. Paket makanan BTS Meal di Indonesia hanya bisa dibeli melalui layanan Drive Thru, GoFood, serta GrabFood.
Pergerakan Army tidak berhenti pada pembelian BTS meal saja, gerakan Army yang jumlahnya sangat banyak di Indonesia dengan jumlah pengikut Twitter BTS mencapai 34,5 Juta. gerakan Army sampai pada penggalangan dana di aplikasi kitabisa.com seperti: Swab Gratis Dari Army untuk Ojol dan Sambut BTS Meal dan BTS Anniv dengan berbagi.Â
Sebelum kita membahas lebih detail terkait analisis konsumen, perlu adanya menjabarkan tentang pemasaran. Menurut Philip Kotler bahwa, salah satu tujuan pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa cocok dengan pelanggan dan selanjutnya menjual dirinya sendiri. Pemasaran hendaknya menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk membeli.
Tentu strategi pemasaran yang diluncurkan MCD untuk mendongkrak kembali pembeliannya yang menurun selama masa pandemi telah memiliki dasar dan analisa kuat dari tim marketing. Melihat kekuatan dari BTS sebagai boyband besar asal Korea Selatan, memiliki fans militan Army. kekuatan itu yang dilihat untuk berkolaborasi meluncurkan MCD x BTS.
Dalam teori dari Asseal, menjelaskan bagaimana perilaku konsumen dapat menentukan keberhasilan dari suatu promosi produk, kurang lebih jika di analisis perilaku konsumen dari fans BTS sebagai berikut:
1. Stimuli, yaitu penerimaan informasi yang diterima konsumen. Dalam hal ini yang menjadi sasaran adalah Army. dilansir dari website McDonald's Indonesia promosi sudah dilakukan sebelum BTS meal diluncurkan di Indonesia. Â Trigger promosi ini membuat fans BTS penasaran dan menunggu hari diluncurkannya BTS meals di Indonesia. Stimulus lingkungan ini menyebabkan awareness konsumen.
2. Karakteristik Pribadi Konsumen, sebelum melakukan strategi pemasaran pasti pihak MCD sudah melakukan riset terlebih dahulu terkait (demografis, kepribadian sasarannya dan gaya hidup). Sasaran dari promos ini adalah fans BTS, usia dari Army rata-rata masuk kategori gen z, dimana generasi tersebut dekat sekali dengan sosial media dan menyukai sesuatu yang berbeda, selain itu generasi Z juga mudah melakukan pembelian tanpa berpikir panjang apalagi itu produk idolanya.Â
3. Respon konsumen adalah hasil akhirnya. Konsumen melakukan pembelian terhadap produk, dan melakukan promosi berulang dengan merekomendasikan kepada orang lain.
Dari sini kita dapat belajar bahwa suatu strategi jika sudah memiliki target sasaran yang kuat dan treatment yang tepat akan menimbulkan keberhasilan penjualan. Tapi, strategi pemasaran yang sudah mendapat perhatian besar dari konsumen, lupa memperhatikan unsur lain. Yaitu pembatasan aktivitas dan jumlah orang yang berkeremun untuk mencagh penyebaran covid-19. Dapat dilihat dari banyaknya berita yang beredar, banyak outlet MCD yang kena tegur Pol-PP akibat melanggar aturan.
Jadi bagaimana menurut pendapat anda, apakah strategi pemasaran MCD dengan berkolaborasi dengan BTS sudah tepat? Â untuk mendongkrak kembali bisnis makanan cepat saji?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H