Selama ini
Sungguh... benar- benar aku membuang waktuku
Mengharapmu hadir menemaniku
Mengisi ruang hampa dalam hatiku
Mewarnai semu hari hidupku
Selama ini
Ku beri beribu ketulusan, berhias kesabaran
Yang kau balas dengan sedih dan perih
Yang menusuk mengoyak menyakiti
Membekas luka, mengalirkan resah
Selama ini
Ku hibur sedihmu dengan mesra pelukku
Ku pendam gundahmu dengan yakinku
Ku lebur khawatirmu dengan senyumku
Yang ku harap semua itu berarti untukmu
Selama itu pula
Ku setia menunggu hangat cintamu
Ku rindu indah senyum manismu
Ku simpan keping kenangan indah bersamamu
Dalam bingkai hati, bersemat kasih suci
Sekalipun tak berbalas jua
Tak terjawab semua rasa
Tetap, kan ku curahkan apa yang kupunya
Sekiranya bisa membuatmu semakin bersinar dan bahagia
Dan…
Ketika malam bermandikan cahaya bulan separuh yang bersalut awan gemawan tipis
Ketika semerbak wangi jepun putih menggantung di langit – langit kamarku
Tiba – tiba wajahmu muncul kembali di mataku
Ada sedikit perih di hati ketika melihat senyummu
Walaupun aku tahu, kau tersenyum untukku
Namun senyum itu terasa hambar
Ahh…
Untuk apa aku mencaci senyumanmu?
Aku hanya ingin mengingatmu dengan segala kebaikan di dirimu
Dan aku hanya ingin kau tahu, aku tak mengharap kau membalas perbuatanku
Aku tulus memberimu kasih sayang itu
Dan…
Ketika semerbak wangi jepun itu kembali memasuki rongga hidungku
Ketika senyum itu kembali menghiasi parasmu
Aku merasa bahagia
gambar nyomot dari google
Nmr 98 : Sekar Mayang & Isynie Sunni Sansan
Untuk melihat hasil karya FPK yang lain, silahkan klik di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H