Mohon tunggu...
Sekar Mayang
Sekar Mayang Mohon Tunggu... Editor - Editor

Editor. Penulis. Pengulas buku. Hidup di Bali. http://rangkaiankatasekar.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[FF] Bom Bunuh Diri

11 Februari 2012   14:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:46 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13289701461415551045

Malam minggu ini Sekar mengadakan pesta jagung bakar di rumahnya. Banyak sahabat yang datang. Ada Om Garong yang datang bersama Ajeng, Mas Hans dengan Kembang, Kang Inin yang berpasangan dengan Teh Dewa, Jaka yang kebetulan hanya ditemani Mommy dan Papih Yayok (nasib jomblo abadi). Dan masih banyak warga lain yang datang, termasuk Erwin, pria yang digadang-gadang sedang pedekate dengan Sekar.

Semua orang berbaur dan bercengkerama dengan akrabnya. Di antara kehangatan silaturahim itu, terselip obrolan yang bisa dibilang sedikit agak berat, yaitu soal bom.

“Sebenarnya apa sih tujuan utama bikin bom itu?” tanya Fahmi.

“Sebenarnya bom itu punya kegunaan yang positif lho, kang Fahmi,” ujar Jaka.

“Apaan tuh, Jak? Elu kan yang kuliah, coba jelasin ke kita,” sahut bang Ibay.

“Ya di antaranya buat keperluan di pertambangan. Terus buat mangkas tebing yang akan dibuat jalur transportasi. Dan kalo di luar negeri ada yang disebut building demolition, yaitu penghancuran gedung – gedung tua yang sudah tidak layak huni. Nantinya di lokasi yang sama akan dibangun gedung yang lebih layak lagi.”

“Oh, begitu ya, Nak,” kali ini Mommy urun suara.

“Terus kalo bom bunuh diri tuh apaan, Jak?” tanya Om Garong lagi.

“Oh, kalo itu sih bukan bidang gue, Kang Fahmi. Coba deh tanya sama Papih.”

“Jadi begini,” ujar Papih Yayok, “Agama dan kepercayaan apapun di dunia ini, tidak pernah ada yang mengajarkan soal bom bunuh diri. Apalagi membawa-bawa nama agama. Itu murni karena pemikiran para individunya yang sedikit menyimpang.”

“Kalo menurut saya lain lagi, Pak,” sahut Erwin tiba – tiba.

“Menurut mas Erwin gimana?” tanya Om Garong.

“Saya tidak akan memberi penjelasan panjang lebar soal bom bunuh diri. Saya lebih memilih untuk memberi contoh.”

“Contohnya apa, hun?” Akhirnya Sekar ikut nimbrung pembicaraan karena rasa penasaran.

“Contohnya begini….”

Hening…. Lalu….

“Duuuuttttt…..”

Selanjutnya, tebak sendiri bagaimana nasib Erwin setelah memberi contoh bom bunuh diri itu.

Note : Saat ini Desa Rangkat sedang mengadakan proyek "Pojok Baca Rangkat"

Untuk info lebih lengkap, silahkan klik di sini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun