Di sela-sela kesibukannya membantu sang kakak di kios kripik, Ajeng menanyakan sesuatu kepada kakaknya. "Mbak.... Menurut mbak Sekar, apa kelebihan yang dimiliki Ari Jaka, Mas Hans, dan Kang Fahmi?" "Kalau Jaka..., he is the best. Cara bicaranya juga so sweet banget." "Hmm..., iya deh, ngerti... ngerti. Nah, kalau Mas Hans?" "Mas Hans tuh tipe yang unyu-unyu." "Hah?! Udah gitu doang?! Pantes hampir tiap hari mbak Sekar ngirim jepun putih ke kantor desa. Rupanya masih ngarep jadi bu kades ya?!" "Hehehe.... Begitulah...." "Oh, aku bilangin ke Jaka lho, mbak." "Eh, jangan!" "Terus, bagaimana dengan Kang Fahmi?" Tiba-tiba Sekar berdiri lalu berkacak pinggang. Sepertinya dia amat marah. "Si Fahmi itu sotoy. Beberapa hari lalu dia udah bikin mbak kelimpungan gara-gara surat misterius yang dia kirim. Terus kemarin dia seenaknya ngatain mbak anak kecebong. Emangnya kecebong beranak?! Kalau Jaka itu imut-imut, kalau si Garong itu amit-amit."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI