Mohon tunggu...
Sekar Mayang
Sekar Mayang Mohon Tunggu... Editor - Editor

Editor. Penulis. Pengulas buku. Hidup di Bali. http://rangkaiankatasekar.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teruntuk Seekor Koruptor

17 Januari 2012   06:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:47 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meranggas dan gundul
Layaknya pepohonan di musim gugur
Tergerogoti oleh angin yang kering dan dingin
Mengkerut kehilangan tirta kehidupan
Seperti itulah hati kami saat ini
Koyak tak tentu rupa dan terpecah tak tentu arah

Kami tak mengharap tutur katamu
Kami bercerita hanya karena kami ingin
Kami berteriak hanya karena memang kami mampu
Dan ketika kami diam pun, itu karena bisu telah meradang

Kami bukan manusia bodoh yang bisa kau perlakukan layaknya tikus got yang tertangkap tangan mencuri makanan
Kami ini manusia... hampir sama sepertimu
Hampir???
Ya... memang hampir sama
Bedanya kami tidak memakai kacamata kemunafikan di kedua penglihatan kami
Bedanya kami tidak memakai sumbat bodoh di kedua pendengaran kami
Bedanya kami tidak memakai baju zirah berlapis emas untuk melindungi indera peraba di seluruh tubuh kami
Kami hanya sama seperti ratusan juta manusia lain di dunia ini yang jijik melihat manusia seperti dirimu

Kau lebih menakutkan dibanding seorang perompak
Kau lebih keji dibanding seorang perobek mahkota perawan
Kau lebih brutal dibanding seorang pembunuh
Kau hanya sedikit lebih baik dibanding gelandangan gila yang berkeliaran di jalanan tanpa sehelai benang di tubuhnya

Kau hanya akan berhenti menyakiti hati kami
Jika kau sudah berhenti bernapas...
Denpasar - 13092011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun