Suatu hari Fahmi mengajak sang kekasih, Ajeng, ke pasar malam di lapangan Rangkat. Di pasar malam, Ajeng dan Fahmi melihat Sekar juga ikut membuka lapak di sana. Mereka berdua pun menghampiri lapak kripik Sekar.
"Lho.... Ternyata Mbak Sekar buka lapak di pasar malam juga toh?!" tanya Fahmi.
"Iya dong. Kesempatan kayak gini nggak boleh dilewatkan begitu saja," jawab Sekar.
"Bener juga ya, Mbak," sahut Ajeng. "Oya, Mbak. Ada menu baru nggak, nih?" tanya Ajeng.
"Ada. Minggu lalu saya bereksperimen dengan varian rasa baru. Terinspirasi dari menu-menu di rumah makan padang. Jadi sekarang ada kripik jengkol rasa rendang, rasa sambel ijo, dan rasa telur balado."
"Wah... ada rasa rendang. Favorit saya banget tuh, Mbak. Saya mau beli deh, sekalian sepuluh bungkus."
"Lho, beb.... Emangnya kamu doyan kripik jengkol?" tanya Ajeng kepada Fahmi.
"Enggak sih, beb. Tapi kan kamu tau, aku doyan banget sama rendang."
"Ng... terserah deh. Tapi ntar kalo pas ngapel ke rumahku, jangan numpang pipis di kamar mandiku ya. Nggak sudi dapet aromanya."
"Enggak, beb. Tenang aja."