Mohon tunggu...
Sekar Aiu
Sekar Aiu Mohon Tunggu... -

Saya hanya orang biasa. :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

MasterChef Indonesia Season 3, Like or Dislike?

14 Juni 2013   13:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:02 2436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Belakangan orang sekantor heboh tiap pagi sebelum Office Hour di mulai. Karena memang yang heboh adalah perempuan, maka saya putuskan ikutan heboh. Usut punya usut ternyata mereka sama seperti saya, keranjingan nonton Masterchef indonesia Season 3, yang tayang di akhir pekan di salah satu stasiun televisi swasta. Rata rata mereka kagum dan berdecak decak girang sama Chef Arnold dan Chef Degan yang wibawa dengan pesona gantengnya mereka. Ada juga yang begitu detilnya memperhatikan dari atas nyampe bawah penampilan Chef Marinka yang menurut mereka "Very Nice". Dan gak tau kenapa hasrat saya meledak ikutan heboh.

Masterchef Indonesia Season 3, menampilkan wajah new Judge, Chef Arnold, menggantikan chef Juna. Saya sangat setuju. Karena menurut saya Chef Juna terlalu 'gimana gitu' kalo sedang mengomentari makanan kontestan. Sedikit bahas Juna nih, tanpa bermaksud membandingkan, menurut saya Chef Juna 'seperti' tidak menghargai makanan. Kata kata "sampah" untuk makanan, kemudian memuntahkan makanan ketika dirasa masakan itu tidak sesuai dengan pakemnya, berlebihan. Ok, mungkin memang standar rasa makanan para Chef harus tegas dan disiplin tinggi, tapi ngomentarinnya Extreme amat ya..?. Pada MCI season 2, saya malah males ngikutin nya. Pendapat saya Chef Juna kurang gimana gitu dalam menjuri. Kemunculan Chef Arnold bikin mata seger, kalo koment memang tidak lebay, walau kadang keluar kata kasar yang disensor (F*ck). Tapi, dia bisa menunjukan attitude yang baik, bahkan pernah waktu kontestan menggoreng makanan dan melemparnya, Chef Arnold pun menegur, dan mengatakan "kita harus menghargai makan", Luar biasa, bahkan Chef Degan pun juga ikut menegur.

Tontonan ini sangat menarik, setidaknya untuk porsi saya, bahkan mampu membuat saya ngiler kelaparan. Terkadang sering juga saya jadi terinspirasi mau masaka apa.  Gak kebayang tahu bisa jadi puding, bahkan tempe bisa dimasak sedemikian hingga berkelas. Yang sering jadi pertanyaan dalam hati saya, Itu para kotestan kok 'langsung' bisa bikinnya ya..? padahal mereka dari latar belakang yang bukan chef. Pake panduan..? iya sih.. tapi kok bisa se akurat itu ya..? yah walaupun untuk lidah juri kadang kurang tepat.

Kalo ngomongin kontestannya, Kita (yang hobby nonton) pasti sering gregetan dan keasyikan ketika kontestan mulai mengatur strategi. Antara like & dislike dalam kompetisi memang selalu ada. Adalah Mimi, yang katanya tidak di sukai karena sikapnya yang suka merendahkan orang lain, Revaldi, yang kadang sikapnya di luar kendali, Atau Nino, William, atai Maichel yang sering jadi juara episode. Belum lagi ada Rissa yang perang dingin dengan Mimi, ibu angela yang low profile, bahkan Nurul Dll. Sangat menarik. Kebetulan karakter para kontestan memang beragam dan terbilang unik. Beragam tips, dalam acara ini sebetulnya menjadi pelajaran yang cukup berharga (karena langsung dari chef handal) bagi pemirsanya. Dan dalam acara ini semakin mempertegas bahwa urusan dapur, tidak harus melulu perempuan. Nyatanya banyak juga bahkan dari beragam kalangan yang ingin menguasai dapur. Betul, masak bisa jadi ladang bisnis yang menggiurkan.

Saya sangat suka dengan tayangan ini, bagaimana dengan anda..? Apalagi acara ini tanpa Vote penggemar. Kadang bikin gregetan juga, karena ada rasa ingin memvote.. hihihii

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun